Pasar Keuangan RI Kalah dari Malaysia

Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution
Sumber :
  • REUTERS/Enny Nuraheni

VIVAnews - Meskipun Indonesia telah memperoleh peringkat layak investasi (investment grade) dari Fitch Ratings, Bank Indonesia mengakui pasar keuangan Tanah Air masih tertinggal dibandingkan negara berperingkat lebih rendah.

"Pasar keuangan kita sangat dangkal, sangat sedikit dibandingkan Thailand, Malaysia, dan Filipina," kata Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, di Jakarta, Rabu, 18 Januari 2012.

Darmin mengatakan, Indonesia perlu segera memperbaiki sektor keuangan mulai dari tingkat mikro hingga makro. Lebih jauh, pemerintah harus memiliki disiplin tinggi dalam upaya perbaikan tersebut.

BI menilai, kenaikan peringkat surat utang Indonesia sebenarnya hanya merupakan tonggak bagi perekonomian nasional. Maksudnya, Indonesia seharusnya bisa memulai membenahi struktur perekonomian dimulai dari sekarang.

"Belum tentu hasilnya setahun. Bisa lima tahun lagi," kata Darmin. "Maaf saya tidak menyampaikan hal yang berbunga-bunga untuk investment grade."

Dia mengungkapkan, konsolidasi perusahaan milik pemerintah sebetulnya merupakan hal yang positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seharusnya bisa menunjukkan bahwa mereka bisa mengalokasikan dana cukup besar untuk memproduksi barang modal.

"Industri penghasil modal masih sangat sedikit. Kalau pertumbuhan ekonomi 6-7 persen, (justru) kegiatan impor yang akan tumbuh lebih cepat," ujar dia. (art)

Bicara Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM dan LPG, Dirjen Migas: Tidak Perlu Direspons Segera
Penyelundupan Sabu 19 KG

Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 19 Kg Sabu dari Malaysia, Tangkap 5 Orang Tersangka

Pengiriman sabu dapat bayaran Rp10 juta per kilogram.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024