LPS Sulit Tentukan Suku Bunga Pasar

Seorang nasabah melakukan transaksi di bank peserta penjaminan LPS.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Firdaus Djaelani, mengatakan LPS sulit menentukan suku bunga pasar untuk menentukan suku bunga penjaminan. Sebab, LPS tidak memiliki data berapa suku bunga deposito yang dibayar bank terhadap masing-masing rekening.

"Walaupun ada datanya, tapi tidak begitu banyak, yang terjadi kami kesulitan tetapkan rata-rata bunga pasar. Jadi, mengacu pada BI Rate," kata Firdaus di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu 25 Januari 2012.

Firdaus menjelaskan, dalam Undang-Undang LPS, penetapan suku bunga penjaminan atau LPS rate harus di bawah dari rata-rata suku bunga deposito di pasar. Untuk menetapkan suku bunga pasar, diperlukan kesepakatan antara Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) dan Bank Indonesia.

Menurut dia, secara aturan, patokan klaim tidak layak bayar itu bila di atas rata-rata suku bunga pasar. Namun, acuan suku bunga pasar itu masih membingungkan. "Kalau BI Rate, ya berarti tidak bisa di bawah BI rate. Jadi perlu juga ada kesepakatan, rata-rata suku bunga pasar itu apa? Apakah BI Rate, atau bukan. Jadi, bisa riil," kata Firdaus.

Firdaus mengatakan, jika dilihat dari tren penurunan suku bunga deposito, memang terdapat penurunan bunga. Jika BI Rate turun, suku bunga penjaminan LPS juga semakin turun. (art)

Health Minister Ensures Hospitals Ready to Handle Dengue Patients
Prabowo Subianto

Kunjungan ke Luar Negeri, Prabowo Subianto Akan ke China dan Bertemu Xi Jinping

Menteri Pertahanan juga pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto akan mengunjungi Beijing China, pada 31 Maret-2 April 2024. Prabowo dijadwalkan bertemu Presiden Xi Jinping

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024