- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, menilai aturan besaran uang muka (down payment/DP) akan membuat kredit konsumsi sedikit terkoreksi. Namun, secara kualitas, kredit akan semakin baik.
Jahja menilai, aturan itu membuat kualitas kredit lebih aman, sehingga bank lebih terproteksi atas risiko. "Saya setuju DP demikian, jadi benar-benar bank lebih terproteksi atas risiko," kata Jahja dalam pesan tertulisnya kepada VIVAnews, Senin, 19 Maret 2012.
Jahja mendukung kebijakan untuk meningkatkan kehati-hatian. Selama ini, BCA menetapkan DP sebesar 20 persen, baik untuk kredit kendaraan bermotor maupun kredit pemilikan rumah (KPR). "Untuk DP KPR menjadi 30 persen akan lebih prudent," ujarnya.
Seperti diketahui, BI mengatur kenaikan uang muka untuk kredit kendaraan roda dua minimal menjadi 25 persen dan mobil 30 persen. Sementara itu, untuk kredit kendaraan bersifat produktif sebesar 20 persen.
Untuk KPR, besaran loan to value (LTV) yang diatur maksimal 70 persen. Rasio LTV, yakni angka rasio antara nilai kredit yang dapat diberikan oleh bank terhadap nilai agunan pada saat awal pemberian kredit. (art)
Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa
Kementan lepas ekspor komoditas kelor 21 ton ke Cina, komoditas kelapa 33 ton ke Yordania, komoditas teh 200 kilogram ke Turki dan Rusia.
