VIVAnews - Aksi 'mengamuk' Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, di gerbang tol yang dikelola PT Jasa Marga Tbk, seharusnya tak berhenti di situ. Dahlan masih harus memperbaiki perusahaan pelat merah lain yang berkinerja kurang memuaskan.
Penegasan tersebut disampaikan pengamat BUMN, M Said Didu, kepada VIVAnews, Kamis, 22 Maret 2012. "Kemarahan Dahlan kemarin merupakan bukti teguran keras yang terbuka darinya," kata dia.
Said menilai, Kementerian BUMN selama ini telah memiliki indeks kinerja utama atau key performance index (KPI) untuk menilai hasil kerja para direksi BUMN. Indikator ini bisa digunakan BUMN untuk menegur siapa pun BUMN yang dianggap tak menjalankan pekerjaan dengan baik.
"Sudah clear sekali KPI yang dikontrak antara pemegang saham dan direksi. Itu sangat detail dan pemegang saham serta regulator bisa menegur," kata dia.
Dari pengalamannya sebagai Sekretaris Kementerian BUMN, Said mengungkapkan, saat ini memang masih ada BUMN yang belum menunjukkan kinerja bagus. BUMN itu terutama perusahaan yang terkait dengan sektor pelayanan jasa.
Namun, di antara BUMN sektor jasa yang berkinerja kurang memuaskan, diakui masih ada perusahaan pelat merah yang sudah mulai menunjukkan kinerja bagus. Dua di antaranya adalah BUMN sektor perbankan dan PT Pertamina.
Tak hanya itu, Said menganggap PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat ini sudah menunjukkan kinerja pelayanan cukup bagus. Walau diakui masih banyak keluhan yang disampaikan masyarakat. (art)
Untung Cahyono Minta Maaf Usai Sampaikan Khutbah Salat Id Singgung Pemilu Curang
Khatib Shalat Idul fitri di Lapangan Tamanan, Banguntapan, Bantul, DIY, Untung Cahyono, akhirnya buka suara usai khutbahnya yang viral di media sosial ditinggal jemaah
