- VivaNews/ Nur Farida
VIVAnews - PT Bank Mandiri Tbk membukukan laba bersih hingga akhir Maret 2012 sebesar Rp3,4 triliun. Jumlah laba itu menurun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,8 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengatakan, penurunan laba itu akibat imbas dari penjualan saham PT Garuda Indonesia Tbk.
"Laba bersih turun terutama karena collection Garuda Rp1,4 triliun. Jika tanpa itu, laba bersih triwulan I-2012 naik 26,9 persen," ujar Zulkifli dalam konferensi pers Laporan Keuangan Triwulan I-2012 di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu 25 April 2012.
Seperti diketahui, anak usaha Bank Mandiri, yakni PT Mandiri Sekuritas, adalah salah satu penjamin emisi efek pada penawaran umum perdana (IPO) saham Garuda bersama PT Bahana Securities dan PT Danareksa Sekuritas.
Berdasarkan data prospektus IPO saham Garuda, masing-masing underwriter itu memiliki porsi penjaminan sebanyak 1,74 miliar saham atau sekitar 27,49 persen.
Zulkifli menambahkan, kredit Bank Mandiri tercatat naik Rp75,4 triliun atau 29,9 persen menjadi Rp327,2 triliun per Maret 2012. Pada Maret 2011 tercatat Rp251 triliun.
Direktur Keuangan Bank Mandiri, Pahala N Mansury, menambahkan, kinerja Bank Mandiri itu juga dikontribusi dari peningkatan anak usaha. PT Bank Syariah Mandiri pada triwulan I-2012 membukukan aset sebesar Rp49,6 triliun.
"Pembiayaan Bank Syariah Mandiri Rp37,4 triliun, atau tumbuh 38 persen. Selanjutnya, dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh, sehingga mencapai Rp42,9 triliun dengan imbal hasil terhadap ekuitas 24 persen," kata Pahala.
Untuk anak usaha yang lain yaitu PT Asuransi Jiwa Axa Mandiri, memberikan kontribusi sebesar Rp796 miliar dengan total aset Rp12,6 triliun. Untuk PT Mandiri Sekuritas, nilai underwriting mencapai Rp2 triliun dari total tujuh emisi selama triwulan I-2012.
"Mandiri Tunas Finance, pembiayaan mencapai Rp1,8 triliun dengan tingkat return 18,7 persen," ujarnya. (art)