- csmonitor.com
VIVAnews - Perusahaan otomotif PT Astra International Tbk memprediksi penjualan kendaraan bermotor, terutama mobil, akan terganggu pada semester II tahun ini.
Hal itu disebabkan adanya rencana pemerintah untuk menerapkan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi maksimal untuk kendaraan 1.500 cc dan pemberlakuan uang muka kredit (DP) bagi kendaraan bermotor.
"Motor akan stagnan jangka pendek, terutama repeat order, pembelian ke sekian. Kalau mobil ada, tapi jangka pendek," kata Kepala Divisi Public Relations Astra, Yulian Warman, di Jakarta, Senin 30 April 2012.
Menurut dia, sebagai sebuah kesatuan unit bisnis, Astra tetap mengacu ke Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Dia mengatakan, Gaikindo sudah melakukan pembicaraan dengan pemerintah terhadap rencana penerapan aturan-aturan itu.
"Kalau sudah jelas arah pemerintah ke mana, kami ikut. Sekarang belum ada detailnya," katanya.
Dia menjelaskan, penjualan mobil per Maret 2012 sebanyak 255 ribu unit untuk semua merek di Indonesia. Astra yang memiliki lima merek mobil telah berhasil menjual sekitar 55 persen dari total penjualan itu.
"Kalau itu dikalikan empat, bisa sejuta unit pada tahun ini. Kalau semester II belum ada masalah. Tapi, kalau DP dan BBM berlaku, maka itu akan menjadi tantangan," ujarnya.
Kendati demikian, Yulian mengaku optimistis dampak yang ditimbulkan terkait aturan baru itu tidak akan terlampau besar. Sebab, dalam jangka panjang, masyarakat tetap memerlukan kendaraan, karena belum tersedianya transportasi massal yang dianggap nyaman.
Dia mengaku, dari sisi perusahaan pembiayaan, Astra memiliki beberapa anak usaha, di antaranya Toyota Astra Finance, Federal International Finance, dan Astra Credit Company. Yulian mengatakan, kredit macet di perusahaan pembiayaan milik Astra terhitung masih kecil.
"Itu nggak ada masalah. Tapi, kalau dari sisi global akan semakin sehat, DP untuk perusahaan pembiayaan semakin sehat," katanya. (art)
Siap Tanding ! Bank Mandiri Resmi Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin’ Mandiri (JLM).
