Garap Proyek MRT, Wika Gandeng Jepang

Pencanangan Persiapan Pembangunan MRT
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Perusahaan konstruksi milik pemerintah, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melalui anak usahanya PT Wijaya Karya Beton mengajak perusahaan asal Jepang untuk menggarap proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

Wika Beton membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan PT Komponindo Betonjaya (Kobe), anak usaha PS Mitsubishi Constructions Co Ltd yang berpusat di Tokyo. Kobe adalah perusahaan yang bergerak di industri beton pracetak yang memproduksi berbagai produk beton pracetak.

"Kami bisa menjalin joint venture yang pertama untuk industri beton pracetak dengan PS Mitsubishi. Kami senang bisa bekerja sama dengan perusahaan yang berpengalaman 60 tahun di bidangnya," kata Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Wijaya Karya, Tonny Warsono, dalam penandatanganan perjanjian di kantornya, Jakarta, Kamis 10 Mei 2012.

Menurut dia, pembentukan perusahaan patungan itu akan menghasilkan produk yang diperuntukkan bagi proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Sasarannya adalah proyek yang didanai Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan beberapa proyek besar lainnya yang berada di sekitar Jabodetabek seperti MRT.

"Nama perusahaan patungan yang telah disepakati Wika Beton dan Kobe adalah PT Wijaya Karya Komponen Beton atau PT Wika Kobe," ungkapnya.

Sementara itu, dari pihak Kobe, Tomonori Kato, mengatakan bahwa pihaknya senang bisa membantu pembangunan di Indonesia. "Kobe dan Wika sudah saling tahu, kami senang dapat men-support konstruksi dan pembangunan di Indonesia," kata dia.

Dalam joint venture ini, perusahaan akan bergerak di bidang industri beton pracetak. Modal dasar yang disepakati sebesar Rp374 miliar dengan modal disetor Rp95 miliar. Penyertaan saham dari masing-masing adalah Wika Beton sebesar 51 persen dan Kobe 49 persen.

Bangun pabrik
Sementara itu, Direktur Utama Wijaya Karya Beton, A Budiono, mengatakan, dengan joint venture ini akan terbangun pabrik untuk memproduksi beton pracetak di kawasan Karawang Timur, Jawa Barat. Pabrik di kawasan industri di samping unit pabrik Wika Beton ini seluas 3,3 hektare.

"Investasinya sekitar Rp100-150 miliar dalam waktu enam bulan dengan kapasitas produksi 120 ribu ton per tahun," kata Budiono.

Dia menjelaskan, proses pembangunan pabrik tersebut akan dimulai pertengahan tahun ini dan diperkirakan akhir tahun selesai. "Tahun ini, musim hujan selesai, kami bisa jalan," tegasnya.

Dia memastikan, pendirian pabrik ini salah satu sasaran utamanya adalah proyek MRT yang sedang direncanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Namun, perusahaan ini tidak akan mengikuti proses tender langsung. Sebab, pihaknya hanya akan menyediakan produk yang dibutuhkan para perusahaan konstruksi yang menang tender.

"Kami yakin proyek akan berkembang. Kami harus bersaing dengan yang lain. Kami tidak ikut tender langsung, kontraktor pemenang akan berhubungan dengan Wika Kobe," tuturnya. (art)

BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta
Rio Reifan ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu di Kediamannnya.

Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah

Artikel yang memuat berita terkait penangkapan Rio Reifan itu menjadi salah satu dari empat artikel dengan jumlah pembaca paling tinggi di kanal Showbiz VIVA.CO.ID

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024