Dahlan: Kelemahan BUMN, Minim Dana Sogokan

Mantan Meneg BUMN Dahlan Iskan [CLOSE UP]
Sumber :
  • ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan, perusahaan pemerintah harus berupaya mengambil kembali aset-aset negara yang telah berpindah tangan ke orang yang tidak berhak.

Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka

Namun, mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara itu mengaku bahwa langkah tersebut bukan perkara mudah karena kelemahan BUMN adalah tidak ada anggaran untuk menyogok.

Banyaknya aset BUMN yang berpindah tangan disebabkan aset itu tidak dikerjakan, karena terimbas krisis keuangan yang melanda Indonesia beberapa waktu lalu.

"Latar belakangnya pengambilan aset BUMN itu terjadi krisis, sehingga tidak dapat segera dikerjakan, dan itu menjadi peluang untuk dicaplok," kata Dahlan dalam Seminar 'Menyoal Penyaplokan Tambang Negara di Konawe' di Jakarta, Selasa 22 Mei 2012.

Menurutnya, jika aset BUMN yang diserobot itu digunakan untuk mengembangkan daerah, ia tidak akan mempersoalkannya. Namun, bila aset itu dipakai untuk kepentingan pribadi, dirinya akan memerintahkan direksi BUMN segera mengambil kembali aset tersebut.

Menaker Ida Fauziyah Raih 2 Penghargaan dari The Iconomics

Dahlan menuturkan, alasan pemerintah merebut kembali adalah aset itu telah masuk dalam neraca perusahaan dan neraca negara. "Bagi saya ini penting, mempertahankan sesuatu yang menjadi milik negara. Saya sampaikan ke Direksi Antam, lawan. Kenapa? Ini bukan untuk kepentingan pribadi kok," kata dia.

Dahlan meminta seluruh direksi BUMN untuk all out mempertahankan aset BUMN yang telah direbut. Ia bahkan mengevaluasi peran para komisaris BUMN yang tidak bekerja dalam membantu dewan direksi.

"Saya juga evaluasi komisaris yang berperan dan tokoh setempat yang dapat mem-backup kepentingan Antam di daerah Konawe, Sulawesi Tenggara," ujarnya.

Walaupun semua perbaikan telah dilakukan, namun Dahlan masih mengaku ada satu kelemahan BUMN, yaitu tidak mempunyai anggaran untuk menyogok.

"Kelemahan utama BUMN adalah tidak ada anggaran untuk nyogok, lobi, dan main-main. Itulah kelemahan dalam tanda kutip, yang semestinya menjadi kekuatan. Lemah itu maksudnya kalah. Tetapi apakah saya anjurkan untuk nyogok? Tidak mungkin," kata Dahlan. (asp)

Hino Bus RM 280 ABS

Bus Hino RM 280 ABS Jadi Andalan di Kalimantan Tengah

PO Yessoe Travel sebagai perusahaan transportasi darat di Kalimantan Tengah, resmi memperkuat armada busnya dengan 5 unit Hino Bus RM 280 ABS terbaru. Penyerahan armada d

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024