Penuh Sentimen Negatif, BI Harus Kawal Rupiah

Rupiah Menguat
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Situasi perekonomian global yang masih bergejolak, membawa dampak volalitas nilai tukar rupiah cukup dalam. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah saat ini bertahan di level Rp9.310.

Pengamat Ekonomi Bank Negara Indonesia, Ryan Kiryanto menilai, volatilitas nilai rupiah yang terjadi hari ini lebih disebabkan faktor sentimen global, terutama ancaman krisis di Eropa.

"Saya kira ini sentimen negatif dari Yunani yang tidak beres-beres dalam menyelesaikan krisisnya, sehingga menyeret zona Eropa ke lembah resesi yang makin dalam," kata Ryan di Jakarta, Jumat 25 Mei 2012.

Dengan situasi seperti saat ini, Ryan memperkirakan, kalangan investor cenderung mengamankan asetnya ke produk-produk yang lebih aman (safe haven).

"Investor cenderung mengamankan asetnya dengen memburu aset-aset dalam dolar AS sebagai safe haven. Saya kira, BI harus kawal agar rupiah tidak jatuh makin dalam," tegasnya.

Ryan menuturkan, situasi yang aman adalah BI harus menahan rupiah tetap berada di bawah level Rp9.500 per dolar. Level tersebut dianggap aman, sehingga BI tidak perlu melakukan intervensi semakin dalam.

"Hanya BI yang bisa menahan rupiah tidak makin jatuh, karena sentimen positif dari pemerintah nyaris tidak ada," ungkap Ryan. (asp)

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al Habsy saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin, 8 Mei 2023.

PKS Komitmen Bangun Indonesia bersama NasDem dan PKB hingga Sakaratul Maut

PKS berkomitmen membangun Indonesia bersama Partai NasDem dan PKB sampai sakaratul maut; tak ada kamus perpisahan untuk kepentingan bangsa.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024