BI: Gejolak Rupiah Tak karena Fundamental RI

Papan pengumuman valas
Sumber :
  • Prasetyo Utomo

VIVAnews - Bank Indonesia (BI) menjamin cadangan devisa Indonesia masih kuat untuk mengatasi ancaman krisis global. Untuk itu, bank sentral di Tanah Air ini mengaku tak khawatir dengan nilai tukar rupiah yang memang tengah melemah.

"Situasinya baik-baik saja, ini kan berasal dari luar, bukan dari dalam. Ya, kan karena persoalan Yunani yang katanya mau keluar dari euro. Kemudian tenang lagi, muncul lagi isunya," kata Darmin di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 1 Juni 2012.

Darmin mengatakan, gejolak nilai tukar rupiah memang bukan berasal dari sisi fundamental perekonomian nasional. Hal itu terjadi karena keringnya pasokan likuiditas valutas asing di dalam negeri.

"Kami sudah mengatasi itu, sehingga percaya kurs sudah bisa dikendalikan lagi," tegas Darmin. BI menargetkan nilai tukar rupiah sepanjang 2012 akan terjaga di level Rp9.100-9.300 per dolar AS.

Untuk menjaga likuiditas di dalam negeri, BI belum lama ini mengumumkan akan mengeluarkan instrumen term deposit valas guna menjaga likuiditas valas di pasar dalam negeri. Berdasarkan data kurs tengah BI hari ini, rupiah berada di posisi Rp9.333 per dolar atau menguat dibanding kemarin di posisi Rp9.565 per dolar.

BI juga optimistis dengan kinerja perekonomian nasional. Terlebih, laju inflasi pada Mei 2012 terjaga di level 0,07 persen.

Dengan pencapaian tersebut, BI yakin target inflasi 2012 sebesar 4,5 persen plus minus satu persen akan tercapai. "Berarti ekspektasi yang tadinya terpengaruh saat rencana kenaikan harga BBM, sudah rendah, sehingga kami melihat inflasi tahun ini akan tetap pada track yang diperkirakan," kata Darmin.

Dia menambahkan, laju inflasi di tingkat global sebetulnya sedang berada dalam tren meningkat. Namun, khusus untuk Indonesia, tren tersebut tampaknya tak berlaku. Hal ini terlihat dari rendahnya laju inflasi Mei 2012.

"Inflasi ada di sekitar titik tengah rencana dan kesepakatan antara pemerintah dan Bank Indonesia," kata dia. (art)

Terpopuler: Netizen Serang Wasit Nasrullo Kabirov, Ivar Jenner Sebut Qatar Badut
Polusi Udara Jakarta

Hari Kedua Pasca-Libur Lebaran, Kualitas Udara di Jakarta Terburuk Kelima di Dunia

Kualitas udara di DKI Jakarta menjadi yang terburuk kelima di dunia pada hari kedua pasca-liburan Idul Fitri, Rabu pagi.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024