- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito, mengatakan, meski sempat terpuruk, pasar modal Indonesia paling cepat pulih dibanding negara lain. Secara fundamental, pasar modal di dalam negeri sangat kuat.
"Problem sekarang memang Eropa, tapi nggak perlu khawatir. Meski tetap harus selektif," kata Eddy ketika ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis 7 Juni 2012.
Menurut dia, minat investor saat ini terbilang tinggi untuk masuk kembali ke pasar modal. "Kepercayaan terhadap Indonesia tinggi. Jadi, jangan cepat panik dengan kondisi global. Pilih investasi untuk horizon lebih panjang," tambahnya.
Kendati demikian, Eddy mengakui bahwa kondisi pasar global seperti ini sulit untuk meminta investor segera masuk ke pasar modal. "Pasti kalkulasi penilaian pasar berdasarkan benefit yang mereka hitung," katanya.
Dia juga berpendapat, penguatan kembali indeks harga saham gabungan (IHSG) saat ini belum dapat dikatakan pasar sudah pulih benar. Sebab, kemarin, IHSG sempat naik 2,8 persen, sedangkan hari ini naik di atas satu persen.
Sementara itu, terkait volatilitas pasar, Eddy memprediksi tetap seperti saat ini. Sebab, permasalahan Eropa belum selesai seperti di Yunani yang akan menggelar pemilu pada 17 Juli mendatang.
"Belum lagi Prancis yang ganti presiden dari Partai Sosialis. Jerman pun mulai gerak pemilu. Jadi, banyak faktor yang perlu dicermati. Tapi, Indonesia tetap yang dilirik," ujarnya.
Seperti diketahui, IHSG di Bursa Efek Indonesia kembali menguat dalam mengawali transaksinya hari ini, Kamis 7 Juni 2012. Bursa global dan regional yang bergerak positif dinilai menjadi pemicu berlanjutnya rebound.
IHSG dibuka menguat 38,31 poin atau 0,99 persen di posisi 3.879,64 pada transaksi Kamis 7 Juni 2012. Level ini melanjutkan penguatan pada prapembukaan pagi tadi yang naik 35,45 poin atau 0,92 persen ke posisi 3.876,78.
Bahkan, indeks sempat menembus level psikologisnya kembali di posisi 3.900 pada awal perdagangan hari ini, yakni di 3.909.
Sementara itu, IHSG ditutup naik 6,61 poin atau 0,17 persen ke level 3.847,94 pada akhir transaksi sesi pertama hari ini. (art)
Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun
Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.
