10 Ide Bisnis Waralaba yang Tak Lazim (II)

Buku sukses waralaba
Sumber :
  • www.revealing-franchise-secrets.com

VIVAnews - Bisnis waralaba masih menjadi andalan bagi para pengusaha yang baru memulai bisnisnya. Makanan cepat saji dan kafe masih menjadi bisnis pilihan para entrepreneur untuk menjajaki peluangnya menjadi pebisnis besar. 

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

Namun, tak jarang para pebisnis belia ini yang menggagas konsep ide-ide unik dan tentunya baru dalam memilai bisnis mereka. 

"Banyak sekali ide baru," kata Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) International Franchise Association, Steve Caldeira, seperti dikutip VIVAnews dari laman CNBC.

Demokrat Munculkan Nama Dede Yusuf untuk Pilkada Jakarta 2024

Dalam pameran tahunan, International Franchise Expo yang digelar di New York, Amerika Serikat, lebih dari 334 perusahaan turut ambil bagian menjajakan ide bisnisnya. Bahkan, pertemuan ini merupakan yang terbesar sejak 2006. 

Dari 334 peserta tersebut, sejumlah ide-ide unik diusung oleh para entrepeneur. Berikut ini adalah konsep-konsep bisnis waralaba tak biasa yang dijajakan tersebut. (Untuk melihat 5 ide bisnis lainnya, klik )

Smart Finance Gandeng CBI Redam Risiko Kredit Macet

6. Stear Clear

Jumlah waralaba: 1

Biaya: Dimulai dari US$37,5 ribu, tergantung wilayah

Awal memulai bisnis: 2012

Pendiri Stear Clear, Craig Sher, pertama kali merintis bisnis jasa penyewaan sopir setelah seorang rekannya asal Afrika Selatan menyarankannya menggunakan jasa sopir khusus. Usul itu diberikan mengingat Sher terlalu banyak menenggak minuman keras. 

Dari pengalaman itu, Sher pun mengembangkan aplikasi berbasis iPhone dan Android yang akan membantu orang untuk menghubungi dua sopir sekaligus. Tak hanya membawa klien, mobil milik klien juga bisa diangkut dengan selamat hingga ke rumah. 

7. Resume Hut

Jumlah waralaba: 1 

Biaya: US$10-25 ribu

Awal mulai berbisnis: 2012

Setelah bosan menjadi pegawai di perusahaan besar, mantan eksekutif sumber daya manusia, Neil Pritchard, membeli Resume Hut pada 2005.

Sebagai konsultan pencari kerja, Resume Hut memiliki kelebihan dibandingkan situs sejenisnya. Salah satunya, klien akan memperoleh pelatihan wawancara untuk transisi karier serta membuat resume yang tepat. 

8. Snore Pro

Jumlah waralaba: 22

Biaya: Tak tercatat

Awal mulai bisnis: 2011

Pebisnis asal Selandia Baru, Grant Stephen, mengatakan, pertama kali menggunakan Snore Pro dirinya langsung memutuskan membeli perusahaan tersebut. Snore Pro telah beroperasi di negara itu selama 25 tahun. Kini, Stephen mulai mencoba konsep waralaba untuk mengembangkan bisnisnya. 

Snore Pro merupakan alat yang dimasukkan ke dalam mulut yang membantu mencegah orang mendengkur. Caranya dengan membuka saluran pernapasan bagi orang yang menggunakannya. 

Saat ini, mitra Snore Pro banyak berada di China dan tengah berusaha menembus pasar Amerika Serikat. 

9. Palladium Boots

Jumlah waralaba: 0

Biaya: US$25 ribu

Awal mulai berbisnis: 2012

Merek yang terkenal untuk perlengkapan legiun tentara asing Prancis dan tentara Israel ini tengah mencari sejumlah pria serta wanita terbaik untuk menjalankan bisnis waralabanya. 

Sepatu fungsional yang terkenal akan ketangguhannya di medan berpasir kini tengah populer di dunia mode. 

10. Mosquito Squad

Jumlah waralaba: 300

Biaya: US$25 ribu

Awal mulai berbisnis: 2009

Menyingkirkan gangguan serangga ternyata merupakan bisnis besar. Waralaba yang satu ini telah membuktikannya setelah memfokuskan bisnis pada serangga jenis nyamuk dan kutu. 

Pelayanan jasa ini berlaku untuk 21 hari, atau waktu di mana nyamuk-nyamuk biasanya mulai kembali. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya