- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan Kementeriannya belum bisa membantu produksi kedelai tahun ini, karena masih fokus pada produksi beras, gula, dan sapi. "Kami belum bisa bantu semua," kata Dahlan Iskan di Jakarta, Rabu 25 Juli 2012.
Namun, Dahlan mengatakan, pada 2013 nanti BUMN mulai fokus mengembangkan produksi komoditas lain, seperti kedelai, jagung, sorgum, dan sagu. Sementara ini, Kementerian BUMN sudah menugaskan pengembangan sagu dan sorgum kepada Perum Perhutani dan PT Perkebunan Nusantara. Sedangkan untuk komoditas kedelai dan jagung belum ditentukan siapa yang bakal menggarap.
Sebelumnya Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menyatakan, peningkatan produksi nasional akan menjadi alternatif terbaik dalam mengantisipasi tingginya harga kedelai. Bayu mengatakan, memperpesar kuota impor hanya akan meningkatkan ketergantungan terhadap negara lain.
Saat ini Indonesia sangat tergantung terhadap Amerika Serikat dan Brasil, negara produsen bahan utama tahu dan tempe itu. Akibatnya, bila salah satu negara asal mengalami masalah, harga langsung melambung tinggi. "Saat ini mereka sedang mengalami kekeringan," kata Bayu, Rabu.
Di dalam negeri, harga kedelai juga melambung tinggi hingga lebih dari Rp8.000 per kilogram. Akibatnya para perajin tahu dan tempe ribut. Mereka mogok produksi untuk memprotes pemerintah agar bisa mengendalikan harga ke level normal sekitar Rp6.000 per kg.
Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka
Polisi menetapkan kepala sekolah SMKN 1 Nias Selatan sebagai tersangka atas kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan siswanya tewas.
