- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia akhirnya bergerak negatif, setelah lima hari perdagangan terakhir berturut-turut menguat.
IHSG dibuka turun di posisi 4.133 pada awal transaksi Rabu 1 Agustus 2012. Pergerakan ini melanjutkan prapembukaan pagi tadi yang melemah 12,52 poin atau 0,31 persen ke level 4.129,81.
Menurut analis PT Phillip Securities Indonesia, Gunawan Sutanto, pelemahan IHSG seiring adanya keraguan pelaku pasar terhadap kecukupan besarnya stimulus yang akan dilakukan bank sentral Amerika Serikat maupun Bank Sentral Eropa.
"Investor di bursa saham AS cukup banyak yang skeptis terhadap efek positif untuk ekonomi AS, apabila bank sentral AS (The Fed), memutuskan mengambil kebijakan pelonggaran kuantitatif pada rapat dewan gubernur yang berakhir hari ini," ujar Gunawan dalam risetnya kepada VIVAnews.
Tercatat, indeks saham AS jatuh pada perdagangan Selasa waktu setempat, seiring kekhawatiran para investor bahwa bank-bank sentral utama dunia tidak dapat mengambil kebijakan stimulus yang cukup besar untuk mengangkat ekonomi dunia.
Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 64,33 poin atau 0,5 persen menjadi 13.008,68. Indeks S&P 500 kehilangan 5,98 poin atau 0,5 persen ke level 1.379,32, sedangkan Nasdaq Composite juga terpangkas 6,32 poin atau 0,2 persen di posisi 2.939,52.
Sementara itu, analis PT Panin Sekuritas Tbk, Purwoko Sartono, berpendapat bahwa investor saham di BEI sepertinya akan mencermati data inflasi yang hari ini akan diumumkan Badan Pusat Statistik.
Menurut dia, data inflasi Juli diperkirakan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Namun, angka itu diprediksi tidak melampaui ekspektasi yang dipatok para pelaku pasar, sehingga masih memberikan sentimen positif ke bursa. (art)
Wisatawan yang Hendak ke Sabang Membeludak di Pelabuhan Ulee Lheue
Wisatawan yang Hendak ke Sabang Membeludak di Pelabuhan Ulee Lheue
