Kekecewaan Pasar Berimbas ke Bursa Domestik

Sejumlah pialang mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia kembali terkoreksi, setelah dua hari terakhir bergerak negatif. Kekecewaan investor global terhadap langkah Bank Sentral Eropa (ECB) dalam mengatasi krisis di zona tersebut, sepertinya ikut memengaruhi minat beli pemodal domestik.

IHSG dibuka melemah di posisi 4.075 pada awal perdagangan Jumat 3 Agustus 2012, melanjutkan prapembukaan pagi tadi yang turun 16,50 poin atau 0,40 persen ke level 4.076,61.

Analis PT Phillip Securities Indonesia, Gunawan Sutanto, berpendapat, indeks di BEI melemah pada perdagangan hari ini, terbawa arus kekecewaan pasar dengan tidak adanya langkah stimulus konkret yang diambil Bank Sentral Eropa dalam mengatasi krisis utang di zona euro.

PDIP Tak Mau Pusing Mikirin Jokowi dan Gibran yang 'Bakar' Rumahnya Sendiri

"Namun, IHSG masih bergerak dalam rentang 4.041 dan 4.175," kata Gunawan dalam risetnya kepada VIVAnews.

Menurut dia, gagalnya ECB memberikan langkah stimulus yang diharapkan oleh pasar pada akhir rapat dewan gubernur Bank Sentral Eropa tersebut juga membuat saham-saham di bursa Amerika Serikat melanjutkan penurunan pada akhir perdagangan Kamis waktu New York.

"Padahal sebelumnya, pelaku pasar juga dikecewakan oleh tidak adanya kejelasan langkah stimulus dari bank sentral AS, The Fed," tutur Gunawan.

Tercatat, setelah jatuh 193 poin, indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 92,18 poin atau 0,7 persen ke level 12.878,88 di akhir transaksinya kemarin. Indeks S&P 500 terpangkas 10,32 poin (0,8 persen) menjadi 1.365 dan Nasdaq Composite turun 10,44 poin atau 0,4 persen di posisi 2.909,77.

Analis PT BNI Securities, Thendra Crisnanda, juga berpendapat, ketidakpastian penyelesaian krisis di Eropa menjadi faktor utama pelemahan bursa global maupun regional Asia.

Danone Tidak Termasuk! Ini Daftar Perusahaan Pendukung Israel Menurut PBB

Selain itu, harga minyak dunia kembali tertekan 1,86 persen ke level US$87,25 per barel dan harga emas ikut melemah sebesar 1,01 persen menjadi US$1.587,4 per try ounce sebagai akibat tidak dikeluarkannya stimulus lanjutan.

"Pelemahan indeks global juga dipicu oleh data ekonomi dunia, di antaranya data indeks manufaktur China, Inggris, AS, dan Eropa yang masing-masing turun sebesar 0,19 persen, 6,19 persen, 0,2 persen, dan 0,23 persen," tuturnya dalam riset itu.

Para pelaku pasar domestik, menurut dia, saat ini juga mengamati kebijakan moneter yang akan dikeluarkan Bank Indonesia terkait penentuan suku bunga acuan di tengah tren penurunan suku bunga yang dilakukan sebagian besar negara.

"Penentuan suku bunga ini akan menjadi suatu arah kebijakan investasi yang akan diambil pelaku pasar dalam tempo perdagangan yang singkat pada Agustus," ujar Thendra. (art)

Tentara Israel Jatuh Cinta ke Intel Iran yang Nyamar Jadi Wanita, Bocorkan Rahasia Militer
VIVA Militer: Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

KSAD Tegaskan TNI AD Tegak Lurus Selama Masa Transisi Kepimpinan Presiden Jokowi

KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan jajaran TNI AD tegak lurus selama masa transisi pemerintahan dari era Joko Widodo ke era Prabowo Subianto.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024