- REUTERS/ Gary Wiepert
VIVAnews- Meski dikenal sebagai perusahaan pertama yang meluncurkan kamera digital, namun Kodak ternyata tak mampu bertahan di tengah gempuran penemuan gadget dan elektronik saat ini. Perusahaan asal Amerika itu menyebutkan, akan mengurangi sedikitnya seribu pegawai pada akhir tahun ini.
Jumlah itu masih bisa bertambah, karena perusahaan yang awalnya membidangi peralatan fotografi itu kini mengklaim akan beralih pada bisnis pengemasan komersial dan percetakan. Ini bukan pertama kalinya Kodak mengurangi jumlah pegawai.
Sejak awal tahun 2012, jumlah pegawai yang dikurangi hampir mencapai tiga ribu orang. Kini, bukan hanya pegawai, dua pejabat perusahaan juga disebut-sebut akan meninggalkan kursinya. Mereka adalah Chief Operating Officer Philip Faraci dan Chief Financial Officer Antoinette McCorvey. Sebagai pengganti sementara Kodak menempatkan seseorang bernama Rebecca Roof sebagai CFO.
Seperti yang dikutip dari Reuters, bos baru keuangan Kodak telah memiliki pengalaman di perusahaan lain yang kondisinya mirip seperti Kodak. Kini, perusahaan yang dimaksud telah berhasil bangkit dari keterpurukan. “Roof juga memiliki pengalaman dalam mengimplementasikan program pengurangan biaya dan melaksanakan penjualan aset,” seorang sumber perusahaan menjelaskan.
Apakah strategi yang sama yang pernah dilakukan Roof, juga bisa menyelamatkan nasib Kodak? Yang jelas, perusahaan itu perlu meningkatkan pendapatan sekitar US$700 juta untuk membayar kreditur dan keluar dari kebangkrutan. Saat ini, Kodak tengah berupaya melelang seribu hak patennya dan memutuskan menjual sebagian besar aset bisnis fotografinya.
Dari pemangkasan jumlah karyawan yang akan dilakukan, Kodak berharap bisa menghemat biaya sekitar US$330 juta. Akhir tahun 2011 lalu, perusahaan itu tercatat memiliki lebih dari 17 ribu karyawan, dan 8.350 di antaranya berada di Amerika Serikat.
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, Perindo Sampaikan 4 Sikap
Wakil Ketum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo menyampaikan sikap partai mewakili Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo, pasca keputusan MK dan penetapan Prabowo-Gibran pemenang
