Dari Batuan Laut, Wanita Ini Punya Omzet Puluhan Juta

Perajin batu Lia Muliawati
Sumber :
  • VIVAnews/Nina Rahayu

VIVAnews - Berawal dari hobi membuat aksesoris, Lia Muliawati berhasil mendulang kesuksesan. Bahkan, hasil karyanya bisa menembus pasar internasional.

Berbagai kerajinan tangan seperti kalung, gelang, dan cincin berhasil diciptakan wanita ini. Dengan tangannya yang terampil, wanita berkulit putih ini memulai usahanya sejak 2005.

Berbekal pengalaman mengolah batu-batuan laut menjadi kerajinan, Lia memulai usahanya. "Saya merangkai sendiri dan semua saya kerjakan manual," kata Lia kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 18 September 2012.

Setelah jadi, kebanggaan muncul, karena dia pada dasarnya bisa menambah nilai dari kekayaan Indonesia.

Kecintaannya terhadap sumber daya alam lokal, membuatnya ingin terus menonjolkan keunikan Indonesia. Ia pun mulai rajin mencari batu agate druzy sebagai bahan dasar perhiasaan hasil olahannya.

Agate disebut juga sebagai aked atau akik (SiO2) adalah sejenis mineral yang lebih merupakan campuran dan sebatian beberapa bahan silika (kebanyakan quartz) yang biasanya merupakan chalcedony variety, karena sifat kristalnya yang halus (mikrohabluran).

"Untuk batu agate, bahan bakunya tidak sulit, karena Indonesia itu kaya bahan baku, tinggal bagaimana kita mengolahnya agar bernilai," ujarnya

Untuk memperoleh bahan dasar sendiri, Lia menuturkan, dia sempat melakukan hunting ke beberapa tempat, seperti pesisir Pantai Selatan, Sukabumi, dan Pelabuhan Ratu. Menurut dia, batu-batu tersebut sangat diminati masyarakat Eropa dan Amerika, bahkan tak jarang dia harus menjelaskan bahwa batu tersebut asli Indonesia.

Kini, demi pemasaran hasil produknya tersebut, Lia rajin mengikuti acara pameran, baik di dalam dan luar negeri seperti Hong Kong, Inggris, hingga ke Yordania. Bahkan, kini dalam satu bulan, dia berhasil meraih omzet hingga puluhan juta rupiah per bulan.

Namun demikian, kendati usaha sudah mengalami kemajuan, wanita penyuka batu ini masih merasakan beberapa kendala dalam pengelolaan bisnisnya, seperti masalah pemasaran.

Meskipun mengalami kendala pemasaran, Lia tetap berusaha mengembangkan bisnisnya agar kelak menjadi bisnis kelas atas, bukan lagi kelas menengah seperti sekarang. Untuk mencapai target tersebut, Lia menjual hasil karya dengan harga yang sesuai. Untuk kalung dengan tingkat kesulitan rendah harganya Rp60 ribu.

"Semakin rumit buatnya, semakin mahal harganya," katanya. (art)

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 
Prabowo Subianto tiba di Malaysia.

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024