Kejar Proyek 10 Ribu MW, Pemerintah Gencar Bangun Energi Alternatif

Jero Wacik
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan di Indonesia. 

Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian

"Dalam istilah orang Makassar, sekali layar terkembang, pantang langkah surut. Sekali pengembangan energi alternatif dilakukan, Indonesia tidak pernah akan mundur lagi," kata dia di Nusa Dua, Bali, Senin 15 Oktober 2012.

Pemerintah, kata dia, tak pernah akan berhenti untuk memajukan dan mengembangkan pembangkit listrik energi alternatif guna memenuhi pasokan listrik di Indonesia.

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Saat ini, Wacik menambahkan, ada beberapa sumber energi alternatif yang sedang dikembangkan secara besar-besaran oleh pemerintah. Hal itu di antaranya sumber energi yang menggunakan tenaga air, angin, tenaga surya, dan arus laut.

Belum lagi, kata dia, energi tenaga panas bumi dan biomassal lainnya yang berasal dari sampah dan sisa pembakaran material lainnya. Pemerintah terus gencar menggalakkan pembangkit tenaga listrik alternatif yang bersih dan ramah lingkungan untuk mengejar target pasokan energi listrik sebesar 10 ribu megawatt.

Indonesia All Star Diisi Pemain Terbaik Guna Hadapi Red Sparks

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero), Nur Pamudji, mengatakan, PLN terus melakukan dan menggalang mitra kerja dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mengembangkan pembangkit listrik dengan energi alternatif tersebut.

"PLN akan sangat concern dengan pengembangan energi terbarukan untuk pembangkit listrik. Kerja sama dengan semua stakeholder akan lebih meningkatkan komposisi pembangkit berbahan bakar energi terbarukan di Indonesia," kata Pamudji.

Pemerintah, lanjut dia, terus berupaya meninggalkan penggunaan bahan bakar minyak dalam pembangkit listrik. Jika pada dua tahun lalu penggunaan bahan bakar minyak untuk pembangkit listrik secara keseluruhan masih kisaran 50 persen, kini bisa ditekan hingga 18 persen.

Angka ini, menurut Pamudji, akan terus ditekan serendah-rendahnya. Contohnya, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang selama ini masih banyak menggunakan minyak, perlahan dikurangi. Sebagai pembangkit skala besar, PLTU diharapkan nantinya mampu menghasilkan energi listrik hingga 10 ribu megawatt.

Dari jumlah 10 ribu megawatt, kata dia, akan ditambah pula lewat pasokan Pembangkit Listrik Tenaga Air dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Selain itu, untuk skala menengah kecil, pemerintah mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Mini Hidro dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya