- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, berpesan agar Gubernur baru DKI Jakarta, Joko Widodo, tidak terburu-buru merealisasikan janjinya pada masa kampanye lalu. Janji Jokowi --sapaan Joko Widodo-- untuk membenahi transportasi massal, namun tanpa pengelolaan yang baik, justru bisa membuat Jakarta bangkrut.
Menurut Agus, segala keputusan politik yang dibuat Jokowi harus didasari dengan administrasi yang baik. Langkah ini dibutuhkan agar penggunaan anggaran bisa dipertanggungjawabkan.
"DKI yang begitu kaya dalam waktu singkat akan jadi miskin, kalau seandainya tidak dikelola dengan baik," ujar Agus di kantornya, Jakarta, Jumat 19 Oktober 2012.
Menurut Agus, sebagai pemimpin baru di Jakarta, sudah sewajarnya Jokowi meninjau ulang proyek-proyek yang akan dibangun. Jika sebuah proyek disepakati, Jokowi yang akan bertangung jawab ketika ada permasalahan.
Agus mencontohkan, proyek transportasi massal atau Mass Rapid Transit (MRT) yang muncul sejak 2005, hingga kini masih terkatung-katung. Bahkan, proses tender masih juga belum rampung. Padahal, berdasarkan pengalamannya, banyak proyek besar lain yang justru berjalan sesuai rencana.
Pada proyek besar itu, menkeu berpesan agar Jokowi betul-betul memahami secara detail. Mulai dari pemegang saham, izin, penggarap proyek, tarif, serta kemungkinan adanya mark up harga. Bila perlu, Jokowi juga harus mempelajari sumber pembiayaan baik berupa hibah atau utang.
"Jadi, Pak Jokowi patut melakukan review. Saya sangat mendukung kalau dia mengatakan, tunggu saya (Jokowi) mau lihat dulu. Meskipun sudah ada jaminan, sudah ada pinjaman," tambahnya.
Agus kembali menegaskan dukungan dirinya kepada Jokowi seperti juga ditujukan oleh semua kalangan. Sebagai pemimpin pilihan masyarakat Jakarta, dirinya meyakini Jokowi akan mengemban tugasnya secara amanah.
"Jadi, saran saya, kalau dia didesak untuk menjalankan, tahan dulu," kata Agus.
Pada kesempatan ini, menkeu juga menegaskan niatnya membantu kinerja Jokowi dalam mengelola keuangan. Kemenkeu telah mengutus Dirjen Perimbangan Keuangan, Marwanto, untuk mendengarkan keluhan dan menjelaskan solusi yang terbaik terkait pengelolaan keuangan anggaran pusat dan daerah. (art)
Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim
Alvina Elysia Dharmawangsa Mengawali karier di tahun 2008 sebagai staff Process Engineer di pabrik Pupuk Kaltim usai menuntaskan pendidikan tingginya dari jurusan Teknik
