Dua Hari, Wall Street Merosot

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVAnews - Indeks saham di papan utama New York, Wall Street merosot untuk kedua kalinya karena kekhawatiran investor akan paket kenaikan pajak dan pemotongan belanja negara.

Pelatih Timnas Brasil Peringatkan Real Madrid soal Endrick

Hal tersebut, memengaruhi sentimen positif data penurunan jumlah klaim tunjangan pengangguran dan meningkatnya ekspor Amerika Serikat.

Investor, seperti dikutip dari laman Washington Post, Jumat 9 November 2012, khawatir bahwa para politisi tidak mungkin bisa menuntaskan kesepakatan dengan pemerintah mengenai pengurangan defisit anggaran AS sebelum batas waktu yang ditentukan, 1 Januari 2013.

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

The Dow Jones Industrial Average pada perdagangan Kamis waktu New York, ditutup turun 121,41 poin atau 0,9 persen ke level 12.811,32.

Indeks Standard & Poor 500 melemah 17,02 poin atau 1,2 persen di posisi 1.377,51 dan Nasdaq Composite Index jatuh 41,71 poin atau 1,4 persen menjadi 2.895,58.

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun

Dalam sepekan ini, Dow Jones tercatat turun 281,84 poin atau 2,2 persen. Indeks S&P 500 melemah 36,69 poin atau 2,6 persen dan Nasdaq turun 86,55 poin atau 2,9 persen.

Sementara itu, untuk periode Januari hingga saat ini tercatat Dow Jones naik 593,76 poin atau 4,9 persen. Indeks S&P menguat 119,91 poin atau 9,5 persen. Sedangkan Nasdaq naik 290,43 atau 11,2 persen.

Penyakit Demam Berdarah di Jakarta dikatakan meningkat sejak memasuki tahun 2024.

Waspada! Demam Berdarah Mengganas, Jakarta Jadi Episentrum dengan 35 Ribu Kasus

Angka kasus demam berdarah di Indonesia kembali meningkat. Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan hingga Kamis sore 28 Maret 2024 tercatat sudah ada 390 kematian

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024