- REUTERS/Brendan McDermid
VIVAnews - Indeks saham di bursa utama Asia bergerak mantap pada perdagangan Rabu 14 November 2012. Namun, investor masih khawatir terhadap makin dekatnya jadwal penerapan "fiscal cliff" atau pengetatan fiskal di Amerika Serikat dan penundaan pemberian stimulus kepada Yunani dalam mengatasi krisis utang.
Indeks MSCI Asia Pasifik di luar bursa Jepang naik tipis 0,1 persen, setelah jatuh ke level terendahnya dalam tujuh pekan terakhir yang terjadi pada sesi sebelumnya.
Di bursa saham Tokyo, indeks Nikkei 225 juga mencatat keuntungan yang sama dalam perdagangan awal hari ini, setelah tujuh hari berturut-turut bercokol di teritori negatif.
"Meskipun bursa Jepang rebound secara teknis, tapi investor masih berada dalam kekhawatiran terhadap ancaman krisis AS dan Eropa," kata Hiroichi Nishi, general manager SMBC Nikko Securities seperti dilansir Reuters.
Dia mengakui, sejak terpilihnya kembali Barack Obama sebagai presiden AS, pelaku pasar fokus pada bagaimana Gedung Putih dan Kongres AS menangani serangkaian rencana kenaikan pajak serta pemotongan belanja negara yang mulai berlaku tahun depan itu. Kondisi itu bisa berujung pada perekonomian terbesar di dunia itu kembali ke dalam resesi.
Namun, indeks saham utama AS pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat terkoreksi. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 58,90 poin atau 0,46 percen ke level 12.756,18.
Indeks Standard & Poor's 500 berakhir melemah 5,50 poin atau 0,40 persen menjadi 1.374,53. Nasdaq Composite Index juga turun 20,37 poin atau 0,70 percen di posisi 2.883,89. (art)