Investor Asing Diajak Bangun Kawasan Industri Luar Jawa

MS Hidayat Berduka
Sumber :
  • Tudji Martudji/VIVAnews

VIVAnews - Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa saat ini sedang mendalami kemungkinan pengembangan kawasan industri di luar Pulau Jawa.

Prediksi Pertandingan Liga 1: Persib Bandung vs Borneo FC

Menurut Menteri Perindustrian, MS Hidayat, untuk memuluskan usaha itu, pihaknya akan mengajak negara-negara yang merupakan asal dari investor di Indonesia guna membantu mengembangkannya.

"Hal ini kami lakukan untuk mempercepat pertumbuhan industri secara merata di luar Jawa," ujar Hidayat ketika menghadiri acara Rakernas Real Estate Indonesia di Jakarta, Rabu 5 Desember 2012. 

Sosok Abu Shujaa, Komandan Perang Al Quds yang 'Bangkit' dari Kematian

Kawasan industri ini, dia melanjutkan, nantinya akan dibuat dalam tiga hingga lima lokasi dengan luas antara 5-10 ribu hektare per lokasinya. Saat ini, kementerian sudah menggelar pembicaraan awal dengan pemerintah China mengenai hal ini.

"Saat ini, kementerian sedang membuat draf studi awal dan nanti akan di proses dalam 3-4 bulan ke depan," jelasnya. 

Ketua DPRD Sebut Pemkab Klungkung Komitmen Tangani Kerusakan Jalan di Nusa Penida

Hidayat mengatakan, jika ada kunjungan resmi dari perdana menteri China, kesepakatan tersebut akan langsung ditandatangani di depan Presiden. Yang berbeda pada kesepakatan kali ini, menurut mantan ketua umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia ini, adalah diikutsertakannya pihak swasta oleh pemerintah ke kawasan industri tersebut. 

"Jadi, tidak hanya membangun daerahnya, tapi mereka juga membawa pihak swasta untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya. 

Nantinya, Hidayat melanjutkan, pemerintah akan mengelompokkan daerah industri tersebut berdasarkan cluster-cluster yang sesuai dengan keadaan kondisi di pulau-pulau lain selain Jawa.

"Seperti Kalimantan itu industri utamanya adalah besi, baja, dan mineral. Maka nanti di kawasan industrinya akan dimasukkan dari mulai hulu hingga hilirnya," ujarnya.  

Selain itu, untuk Pulau Jawa, kementerian juga melihat ada potensi pembangunan kawasan industri baru seperti di Karawang seluas 3.000 hektare. Kawasan industri ini merupakan permintaaan khusus dari pihak Jepang dan nantinya akan difokuskan menjadi pengembangan industri otomotif dan elektronik. 

Hidayat memastikan, pembangunan industri ini tidak akan menggusur keberadaan sawah-sawah produktif yang ada di sekitar Karawang. "Yang jelas, pangan itu amat penting dan kami tidak akan menggusur keberadaan daerah penghasil pangan yang signifikan," ujarnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya