- galoeh11.blogspot.com
VIVAnews - Kementerian Perdagangan mengakui Indonesia masih mengimpor singkong, namun sudah berbentuk tepung tapioka yang digunakan untuk berbagai keperluan.
"Kami lakukan impor singkong mulai bulan September sebanyak 590 ton dalam bentuk tepung tapioka (cassava starch). Tepung itu digunakan untuk bahan baku industri antara lain tekstil, kayu lapis, kertas dan makanan dan minuman," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Jumat 14 Desember 2012.
Indonesia mulai mengimpor singkong sejak 2007 lalu sebanyak 300 ribu ton, pada 2008 Indonesia mengimpor 160 ribu ton, pada 2009 impor 170 ribu ton, pada 2010 mengimpor 290 ribu ton, dan pada 2011 lalu Indonesia mengimpor sebanyak 435 ton. Bayu memastikan Indonesia tidak mengimpor singkong dalam bentuk potongan singkong.
Bayu menjelaskan Indonesia saat ini baru memproduksi singkong sebesar 200 ribu ton, sedangkan industri tepung tapioka di Indonesia baru sanggup mengolah singkokng menjadi tepung tapioka sebesar 100 ribu ton.
Selain itu, alasan lainnya adalah kualitas singkong di Indonesia belum memadai. Para petani menanam singkong hanya untuk mengisi lahan kosong dan tidak ada manajemen penanaman.
Saat ditanya, apakah pemerintah akan menyediakan lahan khusus singkong, Bayu hanya tersenyum dan meminta bertanya ke Menteri Pertanian. "Tanya saja Menteri Pertanian," ujarnya. (adi)
Beli Sepatu Bola Rp 10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Warganet: Perhitungan dari Mana?
Warganet bernama Radhika Althaf mempertanyakan perhitungan pajak =yang dinilainya terlalu besar saat membeli sepatu sepakbola seharga Rp10 juta dan pajak Rp31 juta.
