Busway Jalan Tol Layang Tak Akan Ganggu Arus Kendaraan

Pembangunan Jalan Layang Tol
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyatakan, pembangunan enam ruas jalan tol layang di Jakarta akan disertai dengan sayap (bay), yang digunakan untuk shelter bus Transjakarta.

Heru Budi Didesak Segera Bangun Proyek Pengelolaan Sampah Sunter yang Mangkrak 5 Tahun

Hal tersebut dilakukan agar arus kendaraan di jalan tol tidak tersendat oleh bus Transjakarta yang berhenti.

"Nanti akan ada bay di sisi kiri sekitar 500 meter agar sama sekali tidak mengganggu arus lalu lintas," ujar Kepada BPJT, Achmad Gani Ghazali, di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Jumat 11 Januari 2013.

BNI Bakal Terbitkan Global Bond US$500 Juta, Jadi Incaran Investor Asing

Untuk konsep jalan secara keseluruhan, Gani mengatakan, tidak ada masalah sama sekali. Yang belum jelas, menurut dia, permasalahan apakah akan ada satu jalur khusus yang diperuntukkan untuk bus Transjakarta atau moda transportasi tersebut akan bergabung dengan kendaraan lainnya.

Hal ini, dia melanjutkan, masih menjadi pertimbangan, karena separator yang nantinya digunakan untuk membatasi jalur busway, pastinya akan membahayakan kendaraan di jalan tol yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi.

Arus Mudik di Aceh Diprediksi Meningkat 9 Persen pada 2024

"Memang itu yang masih kami diskusikan. Tetapi, yang jelas sudah ada kepastian bus Transjakarta akan masuk ke jalan tol tersebut," ujar Gani.

Mengenai bus Transjakarta jalan tol layang ini, akan terintegrasi dengan bus Transjakarta yang sudah ada. Gani menyatakan bahwa persoalan itu akan diatur pemerintah daerah DKI Jakarta.

Halte pakai elevator

Sementara itu, shelter busway yang nantinya akan melalui enam ruas jalan tol layang di Jakarta tidak akan mengikuti sistem yang dipakai saat ini, yaitu menggunakan tangga untuk turun dan naik penumpang.

"Shelter busway enam ruas jalan tol itu nanti akan menggunakan elevator untuk turun dan naiknya," ujar Gani.

Hal ini, menurut Gani, sudah tertera dalam kontrak yang disepakati antara BPJT dengan PT Jakarta Toll Road, yang merupakan pemegang konsesi untuk keenam ruas jalan tol ini.

Penggunaan elevator ini, menurut dia, dimaksudkan untuk meringankan beban para penumpang yang akan turun dan naik bus Transjakarta yang melewati keenam ruas tersebut.

"Wajar saja jika hal ini dilakukan, karena ketinggian dari keenam jalan tol layang ini nantinya tidak akan kurang dari 10 meter.  Jadi, biar penumpangnya tidak capek turun naik tangga terus," ujarnya.

Seperti diketahui, pembangunan enam ruas jalan tol layang akhirnya disetujui Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Lengkapnya, buka . (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya