Batavia Air Pailit, Kunjungan Turis Asing Masih Normal

Calon Penumpang Batavia Tuntut Refund Tiket
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Asosiasi Agen Tour dan Travel Indonesia (Asita) menyatakan bahwa Batavia Air tidak memengaruhi kedatangan turis asing ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mengenal Sosok Pemimpin Tertinggi Negara Iran, Ternyata Bukan Presiden

Meskipun, maskapai penerbangan tersebut selama ini lebih banyak melayani jalur-jalur domestik.
Terpopuler: Ramalan Zodiak sampai Penjelasan Buya Yahya Soal Panggilan Pak Haji

Anggota Asita DIY, sekaligus pemilik biro perjalanan Garuda Tour, Edy Prabowo, mengatakan, tidak ada penundaan kunjungan wisatawan asing ke Yogyakarta. Sebab, mereka lebih banyak menggunakan pesawat yang melayani penerbangan internasional.
Pemain Indonesia U-23 Sedang Down, STY Berharap Suporter Bantu

"Sebelum Batavia dinyatakan pailit, dalam satu bulannya kami bisa melayani 300-400 turis asing. Usai Batavia dinyatakan pailit, kedatangan turis asing masih sama," kata Edy, Jumat 8 Februari 2013.

Di Yogya, Edy menambahkan, setidaknya ada sekitar 15 biro perjalanan yang mengurusi turis asing yang berkunjung ke Kota Gudeg itu. Namun, semuanya tidak melaporkan adanya penurunan jumlah wisatawan asing.

"Kalau kunjungan wisatawan asing masih stabil. Tapi, kalau wisatawan domestik pasti ada penurunan meski sedikit," jelasnya.

Menurut Edy, saat ini, rute penerbangan yang ditinggalkan Batavia diisi maskapai penerbangan lain, sehingga tidak ada lagi gangguan akibat minimnya pesawat. "Jadi, sekarang sudah normal kembali," ujarnya.

Wakil ketua Komisi B DPRD Bantul ini juga mengatakan bahwa permasalahan yang masih dihadapi biro perjalanan adalah penggantian deposit dan tiket.

"Kalau memang tidak ada penggantian, kerugian setiap travel agent dipastikan mencapai puluhan juta hingga ratusan juta," tutur Edy.

Sementara itu, Aditya Noor pemilik travel-agent Wisata Ceria mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta akibat deposit dan tiket yang telah terbeli serta tidak jelas pengembaliannya.

"Yang jelas, saya mengalami kerugian 48 tiket tujuan Padang-Yogya. Setiap tiket harganya mencapai Rp678 ribu," jelasnya.

Meski mengalami kerugian cukup besar, tapi untuk menjaga kepercayaan konsumen, pihaknya membelikan lagi tiket pesawat lain dengan harga per tiket mencapai Rp1,02 juta.

"Saya sudah kehilangan uang dari tiket Batavia, ditambah kerugian membeli tiket dari maskapai lain dengan harga yang lebih mahal. Dua kali merugi," kata Aditya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya