Freeport Enggan Bangun Smelter di Indonesia

Sumber :
  • ANTARA/ Spedy Paereng
VIVAnews -
Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai
Raksasa tambang asal Amerika Serikat, Freeport McMoRan and Gold, menyatakan enggan untuk membangun smelter baru di Indonesia. Namun, perusahaan berkomitmen untuk memasok bahan baku konsentrat tembaga pada setiap smelter baru.

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia saat ini sedang melakukan renegosiasi kontrak karya dengan investor asing, termasuk PT Freeport Indonesia. Ada tujuh hal yang dibahas dalam renegosiasi kontrak, di antaranya adalah kenaikan royalti, divestasi saham, dan pembangunan smelter.
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad


"Kami memiliki kontrak kerja dan mematuhi itu. Jika ada tempat peleburan baru, kami akan melakukan segala upaya untuk dapat memasok konsentrat," kata
Senior Vice President of Marketing and Sales
Freeport McMoRan, Javier Targhetta, seperti dilansir
Reuters
, Jumat 8 Maret 2013.


Ia menjelaskan, Freeport enggan membangun smelter baru, karena  membutuhkan biaya yang besar, namun dengan keuntungan yang kecil. Biaya penyulingan yang besar, ditambah dengan anjloknya harga komoditas membuat bisnis smelter menjadi sulit.


Mengenai divestasi, Targhetta mengatakan, kontrak kerja saat ini melindungi Freeport dari aturan pemerintah yang baru. Dalam aturan tersebut, perusahaan asing diwajibkan untuk mendivestasikan saham sebesar 51 persen.


Freeport Indonesia telah mendivestasikan 20 persen sahamnya kepada Indonesia, dengan komposisi 9,36 persen pemerintah dan 9,36 persen PT Indocopper Investama. Sisanya masih dipegang oleh Freeport McMoRan. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya