Prabowo: "Kemana Devisa Kita US$250 Miliar?"

VIVAnews - Calon Presiden yang diusung partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto kembali melancarkan kritik untuk pemerintah.

"Selama ini, kemana devisa kita?" katanya saat meluncurkan buku "Membangun Kembali Indonesia Raya-Haluan Baru Menuju Kemakmuran" di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Kamis, 12 Maret 2009.

Prabowo menilai, pencapaian neraca ekspor impor sejak 1960-an telah terjadi kebocoran keluar kekayaan Indonesia secara totalitas. "Neraca ekspor impor sebagai alat bukti bahwa terdapat gejala net outflow of national wealth," katanya.

Akibatnya, dia menambahkan, kebocoran tersebut membuat tidak terakumulasinya kekayaan nasional di dalam negeri.

Neraca ekspor impor, diperlihatkan Prabowo, selama 12 tahun ini mengalami surplus devisa gemilang dengan rata-rata US$27 miliar, meski pada 2008 sempat turun hanya US$8 miliar karena krisis global.

"Sebagai ilustrasi, ekspor kita adalah US$74 miliar per tahun sedangkan impor sebesar US$49 miliar per tahun, sehingga seharusnya devisa selama 12 tahun bisa mencapai US$300 miliar," kata Prabowo.

Namun, dia menambahkan, beberapa waktu lalu pemerintah hanya melansir devisa negara kita hanya US$ 50 miliar. "Lalu kemana yang US$250 miliar?" katanya.

Defisit 3 Gol, Liverpool Ingin Bikin Keajaiban Comeback di Markas Atalanta
Lolly

Tak Kunjung Ketemu dengan Nikita Mirzani, Lolly Singgung Memperbaiki Diri

Lolly terus mencoba berbagai cara agar bisa datang ke rumah Nikita Mirzani meski sudah dicoret dari Kartu Keluarga dan daftar hak waris.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024