Enggan Bocorkan Nama Anggota DPR, Dirut RNI Diusir

Ketua Umum Hippi, Ismed Hasan Putro, yang juga mantan Direktur Utama RNI.
Sumber :
  • BUMN.go.id
VIVAnews -
Paket Promo ke Destinasi Wisata Dunia Bisa Dapat Diskon Rp 12 Juta, Simak!
Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR-RI dengan beberapa BUMN seperti PTPN i-XIV, RNI, PT KPB Nusantara berujung pada pengusiran Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro dari ruang sidang.
KPU Kabupaten Tangerang Buka Rekrutmen PPK dan PPS Pilkada 2024: Tersedia 967 Kuota

Rapat dengan agenda kinerja perusahaan BUMN, berubah menjadi perseteruan antara Ismed dan beberapa anggota DPR. Hal tersebut lantaran ismed melaporkan inisial nama anggota DPR ke Badan Kehormatan DPR karena memeras perusahaan.
Istana Tegaskan Jokowi Tidak Ada Agenda Kunjungan Kerja ke Surabaya


Tidak hanya itu, dalam salah satu program berita di stasiun TV swasta, Ismed juga 'nyanyi' bahwa ada anggota DPR yang berusaha memeras RNI. Tentu saja, hal tersebut membuat sejumlah anggota DPR, khususnya komisi VI yang menaungi BUMN geram.


"Kita dengarkan semua, biar semua orang mendengar ini (laporan Ismed)," ucap salah satu Anggota Komisi VI DPR, Azam Azman Natawijna dalam RDP di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 2 April 2013.


Ismed juga dituding telah melakukan fitnah karena telah melaporkan anggota DPR berinisial 'IS' kepada BK DPR karena melakukan pemalakan kepada RNI. Sejumlah anggota dewan mendesak Ismed untuk memberi tahu siapa IS dan berasal dari komisi berapa.


Pantauan VIVAnews rapat tersebut akhirnya tidak berjalan sesuai dengan jadwal dan agenda. Seluruh anggota komisi VI merlomba-lomba untuk mengklarifikasi Ismed terkait dengan hal tersebut. Namun ismed hanya diam membisu dan menanggapi secara halus komentar para anggota komisi VI tersebut.


"Saya tidak menyebut komisi tertentu. Pertanggungjawaban saya sudah klarifikasi dan disimpulkan oleh Badan Kehormatan, bukan Komisi VI," kata Ismed yang langsung disambut riuh oleh para anggota komisi VI.


Selang waktu sekitar satu jam, akhirnya komisi VI sepakat mengusir Ismed dari dalam ruangan dan mengagendakan pertemuan internal tersendiri membahas hal tersebut.


Ditemui wartawan seusai keluar dari Komisi VI, Ismed mengaku sudah menduga pengusiran tersebut akan terjadi. Dirinya mengaku telah mencium berbagai tanda tersebut dari awal persidangan.


Dia mengatakan, hal ini merupakan kedua kalinya anggota DPR ingin mencoba mengusir dari ruang sidang, namun yang pertama tidak berhasil karena Ismed tidak hadir dalam rapat tersebut.


Meskipun tahu dirinya akan diusir oleh anggota dewan, ia tetap datang karena menghargai panggilan dari DPR. Selain itu, secara personal kedekatannya denganĀ  para anggota komisi VI terjaga dengan baik. "Diusir ya saya pulang, ya saya kerja lagi," tandasnya. (sj)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya