Industri Ritel di AS Kurang Bergairah

Menyingkap sisi lain Hollywood
Sumber :
  • REUTERS/ Mike Blake
VIVAnews - Industri ritel di Amerika Serikat tak bergairah. Berdasarkan laporan, pada Maret lalu, terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut.
MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

Komponen terburuk dari laporan itu menunjukkan bahwa terjadinya kemerosotan jumlah pekerja pada pedagang eceran hingga 24 ribu orang.
Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut

"Padahal, industri ini telah menambah jumlah pekerja rata-rata 32 ribu per bulan selama enam bulan terakhir," tulis Biro Statistik Tenaga Kerja AS dalam laporannya seperti dikutip dari laman Businessinsider, Senin 8 April 2013. 
Bea Cukai dan Bareskrim Polri Jalin Sinergi Gagalkan Peredaran Narkotika di Tangerang dan Aceh

Pada Maret 2013, terjadi penurunan jumlah tenaga pekerja pada industri pakaian dan toko aksesori sebanyak 15 ribu orang, toko peralatan dan bahan bangunan 10 ribu pekerja, serta toko elektronik dan aksesorinya sebanyak enam ribu pegawai.

Kondisi tersebut merupakan sinyal bagi banyak orang bahwa penerapan kenaikan pajak pada pendapatan yang diterima pekerja pada awal tahun ini benar-benar mulai menggigit.

Sementara itu, pemerintah AS menyebutkan, hanya 88 ribu lapangan pekerjaan baru yang diciptakan pada Maret lalu. Kondisi itu jauh di bawah ekspektasi para ekonom sebesar 190 ribu orang. Sementara itu, tingkat pengangguran berada di level 7,6 persen. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya