Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Pemerintah mengaku bingung dalam mengambil keputusan yang pasti mengenai pengendalian subsidi bahan bakar minyak (BBM) saat ini. Sebab, apa pun kebijakan yang diambil berdampak besar bagi kepentingan rakyat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mencontohkan, kebijakan pembatasan BBM bersubsidi baru diterapkan beberapa hari sudah terjadi kelangkaan di beberapa tempat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mencontohkan, kebijakan pembatasan BBM bersubsidi baru diterapkan beberapa hari sudah terjadi kelangkaan di beberapa tempat.
"Memang itu dilematis. Kuota BBM dari APBN harus dijaga sesuai undang-undang. Di sisi lain, kalau terjadi kekurangan, sektor riil akan terganggu. Jadi, dilematis sekali," ujar Hatta di Jakarta, Selasa 9 April 2013.
Namun, menurut Hatta, pemerintah dalam waktu dekat akan tetap mengambil keputusan pengendalian BBM bersubsidi agar tidak jebol. Ia menjamin, kebijakan yang akan diambil dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, jika anggaran subsidi BBM bisa dialihkan ke kegiatan yang lebih produktif.
Jika pemerintah tidak berbuat apa-apa, subsidi BBM dapat jebol hingga 50 juta kiloliter. Kondisi ini yang harus dihindari masyarakat. "Kami bisa mengambil kebijakan agar kuota tidak jebol. Namun, saat ini masih dibahas, belum dapat kesimpulan," tuturnya. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Memang itu dilematis. Kuota BBM dari APBN harus dijaga sesuai undang-undang. Di sisi lain, kalau terjadi kekurangan, sektor riil akan terganggu. Jadi, dilematis sekali," ujar Hatta di Jakarta, Selasa 9 April 2013.