Aksi Ambil Untung Tekan Bursa Saham Asia

Bursa Saham di Tokyo
Sumber :
  • REUTERS/Yuriko Nakao

VIVAnews - Berbagai indeks bursa saham Asia melemah pada pembukaan perdagangan Senin, 15 April 2013. Penurunan indeks itu akibat aksi ambil untung investor setelah reli pada pekan lalu. Investor menunggu sentimen positif data ekonomi China yang dirilis hari ini.

Dilansir CNBC, investor saat ini mulai mengambil pendekatan hati-hati menjelang penyampaian laporan keuangan kuartal pertama 2013. Beberapa perusahaan besar, seperti Goldman Sachs dan Google, berencana melansir laporan keuangan mereka pekan ini.

Indeks Nikkei Jepang dibuka turun hampir 1 persen menjadi 13.397,29.  Sementara itu, indeks di bursa Korea Selatan, Kospi, melemah 0,6 persen di level 1.910,92 pada awal transaksi hari ini.

Media Asing Soroti Suporter Indonesia di Qatar, Sebut Jadi 'Mini Jakarta'

Dari Australia dilaporkan, indeks ASX200 juga dibuka turun 0,4 persen di level 4.969,60.

Investor cenderung mengambil posisi menunggu data perdagangan China yang terdiri atas produk domestik bruto (PDB), penjualan ritel, serta data investasi dan industri. China adalah mitra dagang terbesar negara-negara di Asia yang akan memengaruhi bursa Asia.

Para ekonom memperkirakan perekonomian China tumbuh 8 persen dalam tiga bulan pertama 2013, atau sedikit lebih tinggi dari 7,9 persen pada kuartal sebelumnya. "Perekonomian awal tahun ini cukup suram dan investor khawatir apakah China ada dalam pemulihan atau tidak," kata Chief China Equity Strategist Goldman Sachs, Helen Zhu.

Data ekonomi lainnya yang akan keluar Senin ini adalah data industri Jepang dan India yang diperkirakan menjadi acuan inflasi kedua negara. Sementara itu, investor Korea Selatan masih berhati-hati menyikapi ketegangan dengan Korea Utara. Pyongyang sedang bersiap untuk merayakan ulang tahun pendiri Korut, Kim Il-Sung. (art)

Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024