Ini Tiga Pasar Percontohan di Jawa Tengah

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan lakukan kunjungan ke pasar
Sumber :
  • VIVAnews/Ronito Kartika Suryani

VIVAnews - Kementerian Perdagangan RI menetapkan tiga pasar percontohan di tiga kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Pasar Turisari di Kabupaten Surakarta, Pasar Bengkonang di Kabuputen Sukoharjo, dan Pasar Cepogo di Kabupaten Boyolali hari ini, Selasa 16 April 2013.

"Sebagai pasar percontohan, Pasar Turisari, Pasar Bengkonang, dan Pasar Cepogo diharapkan mampu menjadi contoh pasar rakyat lainnya sebagai pasar yang sehat, bersih, nyaman, tertib ukur, mampu memperlancar distribusi barang untuk menjaga stabilisasi harga dan mencegah adanya disparitas harga," ujar Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.

Pasar Cepogo yang ada di Kabupaten Sukoharjo, didirikan pada tahun 1952 dan memiliki area seluas 5.010 meter persegi. Ada sekitar 227 pedagang sayur-mayur, 25 unit kios, 3 unit los, dan 4 unit toilet.

Sementara itu, Pasar Turisari yang terletak di Kabupaten Surakarta, didirikan pada tahun 1986 dan luas areanya sebesar 8.799 meter persegi. Di sana ada 398 pedagang, 36 unit kios, 252 unit los, 6 unit toilet, dan 1 unit CCTV.

Pasar Bengkonang yang ada di Kabupaten Boyolali memiliki 423 unit kios, 300 unit los, 4 unit toilet, dan 1 unit CCTV. Terdapat 723 pedagang di pasar yang didirikan pada tahun 1952 dan berwilayah 12.630 meter persegi ini.

Gita menjelaskan, pada tahun 2011, pemerintah merevitalisasi 447 pasar rakyat yang terdiri atas 53 pasar percontohan dan 394 pasar nonpercontohan. Hal ini bertujuan meningkatkan daya saing pasar rakyat, terutama dalam menghadapi pertumbuhan toko modern.

Menurut Kementerian Perdagangan, saat ini di Jawa Tengah ada 28 pasar yang sudah direvitalisasi dan biayanya sekitar Rp180 miliar, termasuk ketiga pasar percontohan tadi. Biaya revitalisasi Pasar Turisari sebesar Rp10 miliar, Pasar Bengkonang sebesar Rp15 miliar, dan Pasar Cepogo sebesar Rp5 miliar.

Pemprov: Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan

Pemerintah mencatat peningkatan omzet setelah pasar direvitalisasi. "Berdasarkan kinerja sepuluh pasar yang telah direvitalisasi pada tahun 2011, rupanya ada kenaikan omzet secara bertahap sebesar 33-35 persen sebelum pasar itu direvitalisasi," kata Gita. (adi)

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.

OJK Beberkan Kunci Hadapi Memanasnya Dinamika Ekonomi Global

OJK meminta masyarakat untuk tidak panik merespons meningkatnya tensi geopolitik antara Iran-Israel.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024