Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Produksi kendaraan bermotor yang tinggi, khususnya mobil, menjadi salah satu penyebab kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat. Apalagi, kebanyakan mobil pribadi masih menggunakan BBM bersubsidi.
Terkait kondisi ini, Menteri Perindustrian, MS Hidayat, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah.
Baca Juga :
Hormati Putusan MK, Ganjarist: Pertarungan Pilpres Sudah Selesai Namun Perjuangan Kami Belum
Terkait kondisi ini, Menteri Perindustrian, MS Hidayat, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah.
"Saya tadi juga minta maaf produksi mobil naik terus," ujar Hidayat di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa 16 April 2013.
Terkait dengan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), Hidayat menegaskan, pemerintah siap untuk merealisasikan pengadaan
converter kit
pada tahun ini.
Menurut Hidayat, Kementerian Perindustrian telah menganggarkan dana sebesar Rp200 miliar, namun masih belum disetujui Kementerian Keuangan.
"Tadi dibutuhkan juga kejelasan untuk stasiun pengisian bahan bakar gas, itu dibangun oleh Pertamina. Kalau saya (Kementerian Perindustrian) nanti terkait
converter kit
-nya," kata Hidayat.
Sebelumnya, pemerintah pusat mengadakan rapat bersama seluruh pejabat pemerintah daerah membahas bersubsidi, bertempat di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, hari ini.
"Pemaparan misalnya opsi A plus minusnya begini. Opsi B plus minusnya ini, opsi C plus minusnya ini. Semua opsi ini sulit, tapi opsi ini harus dilakukan," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, di kantor Kementerian Dalam Negeri. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Saya tadi juga minta maaf produksi mobil naik terus," ujar Hidayat di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa 16 April 2013.