- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah menegaskan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya berlaku untuk kalangan masyarakat kelas menengah ke atas.
Namun, Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Jero Wacik di Jakarta, Kamis 18 April 2013, mengatakan pemerintah tetap menyiapkan jaring pengaman untuk mencegah dampak kenaikan BBM subsidi di kalangan masyarakat miskin.
"Kelompok kelas menengah ke bawah tetap disubsidi penuh, sedangkan kelompok masyarakat menengah ke atas subsidinya dikurangi," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah saat ini, sedang mempersiapkan pembagian stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjual BBM bersubsidi penuh dengan BBM yang subsidinya dikurangi. Secara teknis infrastruktur, telah siap 90 persen.
Pemerintah juga menyiapkan kompensasi bagi masyarakat miskin yang tidak terkena dampak langsung kenaikan BBM bersubsidi, seperti penambahan beras miskin dan beasiswa. Hal ini, kata Wacik, untuk melindungi masyarakat kelas menengah ke bawah.
Sambil berjalan, lanjutnya, pemerintah tetap menggalakkan program diversifikasi BBM menjadi bahan bakar gas (BBG). "Kampanye penghematan BBM juga tetap jalan," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah berencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Premium untuk (asp)
Baca juga:
Asosiasi Sepak Bola Palestina Serukan Sanksi Terhadap Tim Israel pada Pertemuan FIFA
Sebuah proposal dari Asosiasi Sepak Bola Palestina kepada 211 federasi anggota FIFA menyerukan sanksi yang sesuai terhadap tim-tim Israel, menurut dokumen FIFA.
