Enam BUMN Masuk Daftar Perusahaan Terbesar Forbes

Bank Mandiri.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Sebanyak enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masuk daftar 2.000 perusahaan global terbesar versi Forbes. Enam BUMN itu terdiri atas tiga bank, satu perusahaan semen, satu perusahaan distribusi gas, dan satu perusahaan telekomunikasi.

Luhut Sebut Apple Bakal Investasi Besar: Tim Cook Baru Sadar RI Potensial

Dikutip dari Forbes, Jumat 19 April 2013, perusahaan itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Telkom Indonesia Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Tbk, dan PT Semen Indonesia Tbk.

Selain enam BUMN itu, perusahaan asal Indonesia lainnya yang masuk daftar Forbes itu adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Gudang Garam Tbk.

Dalam memeringkat 2.000 perusahaan itu, Forbes menggunakan ukuran berdasarkan penjualan, laba, aset, dan nilai pasar. Secara total, 2.000 perusahaan itu membukukan pendapatan US$38 triliun, atau naik 6 persen dibanding tahun lalu.

Namun, perolehan keuntungan turun 7 persen mencapai US$2,43 triliun. Sementara itu, aset meningkat 7 persen menjadi US$159 triliun, dengan nilai pasar mencapai US$39 triliun, atau tumbuh 7 persen. Perusahaan-perusahaan itu mempekerjakan 87 juta orang di seluruh dunia. 

Pemeringkatan dilakukan di 63 negara, atau lebih sedikit tiga negara dibanding tahun lalu. Tiga negara terbanyak yang masuk peringkat 2.000 perusahaan terbesar itu adalah AS sebanyak 543 perusahaan, Jepang (251 perusahaan), dan China Daratan (136 perusahaan). Sementara itu, 11 negara hanya berhasil memasukkan satu perusahaan, termasuk Selandia Baru, Republik Ceko, dan Vietnam.

Berikut enam BUMN yang masuk daftar Forbes:

1. Bank Mandiri

Peringkat: 446
Pendapatan: US$6,3 miliar
Keuntungan: US$1,6 miliar
Aset: US$65,5 miliar
Nilai pasar: US$24 miliar

2. Bank Rakyat Indonesia
Peringkat: 461
Pendapatan: US$6 miliar
Keuntungan: US$1,9 miliar
Aset: US$57 miliar
Nilai pasar: US$22,4 miliar

3. Telkom Indonesia
Peringkat: 685
Pendapatan: US$8 miliar
Keuntungan: US$1,3 miliar
Aset: US$11,5 miliar
Nilai pasar: US$21,4 miliar

4. Bank Negara Indonesia
Peringkat: 922
Pendapatan: US$3,2 miliar
Keuntungan: US$0,7 miliar
Aset: US$34,6 miliar
Nilai pasar: US$9 miliar

5. Perusahaan Gas Negara
Peringkat: 1.188
Pendapatan: US$2,6 miliar
Keuntungan: US$0,9 miliar
Aset: US$3,9 miliar
Nilai pasar: US$13,5 miliar

6. Semen Indonesia
Peringkat: 1.425
Pendapatan: US$2,1 miliar
Keuntungan: US$2,8 miliar
Aset: US$11,2 miliar
Nilai pasar: US$13,5 miliar

Sementara itu, tiga perusahaan Indonesia lainnya yang juga masuk 2.000 perusahaan besar versi Forbes itu adalah:

1. Bank Central Asia
Peringkat: 613
Pendapatan: US$4 miliar
Keuntungan: US$1,2 miliar
Aset: US$46 miliar
Nilai pasar: US$27,1 miliar

2. Gudang Garam
Peringkat: 1.378
Pendapatan: US$5,2 miliar
Keuntungan: US$0,4 miliar
Aset: US$4,3 miliar
Nilai pasar: US$9,8 miliar

3. Bank Danamon Indonesia
Peringkat: 1.453
Pendapatan: US$2,5 miliar
Keuntungan: US$0,4 miliar
Aset: US$16,1 miliar
Nilai pasar: US$5,9 miliar

Bacok Penjual Nasgor di Cilincing hingga Tewas, Bucing Terancam Hukuman 15 Tahun Bui
BMKG menemukan ketebalan tutupan es di Puncak Jaya, Papua, berkurang

BMKG Temukan Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemantauan tutupan es atau gletser di Puncak Jaya pada 2009-2023.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024