BKPM: Investasi Bergeser ke Arah Manufaktur

Chatib Basri Kunjungi VIVAnews
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Chatib Basri, menyatakan bahwa arah investasi cenderung bergeser dari sektor pertambangan ke manufaktur.

Chatib dalam penjelasan kepada pers di Jakarta, Senin 22 April 2013, menilai bahwa sudah saatnya Indonesia tidak lagi terlalu mengandalkan eksplorasi kekayaan alamnya dan bergerak lebih cepat menjadi negara industri.

"Kami bisa lihat investasi ini lebih mengarah kepada manufaktur. Negara ini tidak bisa hanya bergantung kepada pertambangan, baik kepada PMA (penanaman modal asing) maupun PMDN (penanaman modal dalam negeri)," ujar Chatib.

Pergeseran itu, menurut Chatib, terlihat dari data PMA dan PMDN yang semakin besar kepada sektor di luar pertambangan dari tahun ke tahun. "Ada pergeseran sumberdaya alam ke manufacturing," kata Chatib.

Dalam kesempatan itu, Chatib memaparkan laporan realisasi investasi pada triwulan pertama 2013 yang meningkat 30,6 persen dengan nilai mencapai Rp93 triliun.

PMDN naik 39,6 persen dengan nilai investasi sebesar Rp27,5 triliun. Capaian PMDN pada kuartal I-2012 sebesar Rp19,7 triliun.

Selain itu, PMA juga naik 27,7 persen dengan nilai Rp65,5 triliun pada kuartal I-2013. Sementara itu, dalam kurun yang sama pada 2012, PMA mencapai Rp51,5 triliun.

Investasi domestik dalam kurun Januari hingga Maret 2013 terbagi dalam lima besar. Sektor pertambangan mencapai Rp6 triliun (21,7 persen), serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi juga Rp6 triliun.

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Sektor makanan tercatat Rp4 triliun (14,4 persen), sedangkan logam, mesin, dan elektronik Rp1,7 triliun (6,4 persen). Selanjutnya, sektor listrik, gas, dan air mencapai Rp1,7 triliun (6,2 persen), serta sektor lainnya Rp8,1 triliun (29,6 persen).

Sementara itu, untuk PMA, sektor pertambangan meraih US$1,4 juta (19,5 persen). Sektor kimia dan industri obat memperoleh US$1,2 juta (17,4 persen), dan transportasi mendapat US$900 ribu (12,3 persen).

Sektor kertas dan percetakan mencapai US$600 ribu dan lainnya mencapai US$1,9 juta. (art)

3 Tips Sukses bagi Generasi Muda, Panduan Lengkap untuk Meraih Profit Stabil
Pelita Jaya memastikan tiket ke putaran final BCL Asia 2024

Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024