Laporan Keuangan Tahunan BI 10 Kali Wajar Tanpa Pengecualian

Persediaan Uang Jelang Idul Fitri
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia (LKTBI) tahun 2012.
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Hal ini menunjukkan bahwa untuk 10 kali berturut-turut sejak 2003, BI selalu memperoleh opini WTP yang merupakan opini terbaik untuk sebuah laporan keuangan.
Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 30 April 2013, mengatakan bahwa pencapaian tersebut sekaligus membuktikan komitmen BI untuk senantiasa mengelola keuangan secara transparan dan akuntabel.
Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Dia menjelaskan bahwa dalam pemeriksaannya, BPK telah melakukan pengujian atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan pengendalian intern di BI.

Saran atau rekomendasi BPK atas pengujian dimaksud, kata Halim, menjadi perhatian dan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya BI untuk secara berkesinambungan menerapkan prinsip-prinsip good governance (tata kelola pemerintahan yang baik) dalam setiap proses bisnis.

Dalam setiap pemeriksaan, biasanya terdapat lebih dari 50 – 100 temuan pemeriksaan, termasuk di dalamnya 10-15 temuan pemeriksaan yang signifikan (memiliki risiko tinggi). Untuk itu, BI berkomitmen untuk secara maksimal menindaklanjuti semua saran atau rekomendasi BPK dalam setiap temuan pemeriksaan.

Sejalan dengan itu, Halim mengatakan progres penyelesaian tindak lanjut temuan pemeriksaan BPK di BI selalu berada di atas 90 persen. Informasi terakhir, penyelesaian tindak lanjut tersebut telah selesai 92,42 persen, suatu capaian yang tergolong tinggi.    
 
"BI senantiasa berusaha melakukan perbaikan-perbaikan dalam pengelolaan keuangan. Seluruh saran/rekomendasi BPK akan kami perhatikan dan upayakan dengan sungguh-sungguh untuk dapat ditindaklanjuti. BPK selaku auditor eksternal, kami pandang juga sebagai mitra strategis yang membantu dalam mendorong dan mewujudkan prinsip-prinsip good governance di Bank Indonesia," kata dia.

Berdasarkan Neraca BI, posisi aset per 31 Desember 2012 sebesar Rp1,51 triliun atau naik sebesar 10,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, sepanjang 2012, BI membukukan surplus keuangan sebesar Rp5,8 triliun setelah di tahun sebelumnya mengalami defisit keuangan sebesar Rp25,1 triliun.

Surplus dimaksud, terutama disebabkan oleh penurunan secara signifikan beban operasi moneter di tahun buku 2012 yaitu menjadi sebesar Rp19 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp30,4 triliun.

Besarnya penurunan beban operasi moneter di 2012, terutama disebabkan oleh meningkatnya porsi penyerapan ekses likuiditas rupiah melalui operasi moneter valas (sterilisasi valas) dan penurunan suku bunga BI Rate.

Posisi dana yang tersimpan dalam instrumen-instrumen operasi pasar terbuka (OPT) Bank Indonesia menurun dari Rp403,35 triliun (akhir 2011) menjadi Rp344,57 triliun pada akhir 2012.

Sementara itu, kisaran BI Rate di tahun buku 2012 adalah 5,75 persen - 6,00 persen, sedangkan di tahun buku 2011 adalah 6,00 persen - 6,75 persen. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya