Proyek Cepu Beroperasi Penuh November 2014

Ilustrasi kilang minyak.
Sumber :
  • Antara/ Aguk Sudarmojo

VIVAnews - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Selasa 30 April 2013, meresmikan dua proyek pengembangan minyak dan gas bumi di Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang

Dua proyek ini untuk mendorong peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional serta pengembangan dan pemanfaatan energi unkonvensional.

Kedua proyek yang diresmikan hari ini adalah dimulainya pengeboran 42 sumur di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur yang dikelola Exxon Mobil Cepu Ltd dan pengaliran gas metana batubara (Coal Bed Methane / CBM) untuk kelistrikan yang pertama kali di Indonesia dari Lapangan yang dikelola VICO, Kalimantan Timur.

Pengeboran 42 sumur di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, di Bojonegoro, Jawa Timur, segera dimulai. Rencananya, akan dibor 29 sumur produksi dan 13 sumur injeksi. Dengan tahapan ini, produksi puncak blok sebesar 165.000 barel minyak per hari dapat dicapai di akhir tahun 2014.

“Tahap pertama dibor delapan sumur baru di tapak (well pad) B,” kata Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini saat peresmian pengeboran sumur Lapangan Banyu Urip di Bojonegoro. Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Hulu Pertamina, M. Husen, Direktur Utama Pertamina EP Cepu, Amril Thaib, Asisten Perekonomian Kabupaten Bojonegoro, Nono Purwanto, dan Vice President Public and Government Affairs, Mobil Cepu Ltd., Erwin Maryoto.

Rudi menjelaskan dengan proyek ini, maka produksi minyak awal sebesar 90 ribu barel per hari dapat dicapai pada Agustus 2014. Jumlah tersebut sudah termasuk dari produksi dari Gas Oil Separation Plant (GOSP) yang saat ini sudah berproduksi sekitar 26.000-28.000 barel per hari. 

Kemudian, secara bertahap selama tiga bulan, produksi akan meningkat hingga produksi puncak sebesar 165.000 barel per hari. Artinya, paling cepat November 2014 produksi puncak dapat tercapai. “Produksi puncak tersebut akan tertahan selama lebih dari 3 tahun,” kata Rudi.

SKK Migas meminta kepada semua pihak, terutama MCL dan Kontraktor EPC, untuk bekerjasama dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan komitmen yang tercantum dalam kontrak.

Rudi menegaskan, proyek ini penting dan strategis untuk ketahanan negara dalam bidang energi. Apabila proyek ini dapat berjalan seperti yang direncanakan, Lapangan Banyu Urip dapat memberikan kontribusi produksi minyak sekitar 16,5 persen dari target produksi minyak nasional pada akhir 2014.

Angka ini merupakan hal yang sangat berarti bagi pendapatan Negara. Oleh karena itu, proyek Banyu Urip harus dapat terlaksana sesuai dengan sasaran proyek.

“Syaratnya, sesuai dengan waktu, mutu, biaya, taat terhadap semua peraturan, serta dilaksanakan dengan aman dan selamat,” kata dia.

Sementara di Balikpapan, Kalimantan Timur, SKK Migas  dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) VICO berhasil merealisasikan proyek nasional pengembangan gas unkonvensional, gas metana batubara (coal bed methane / CBM), sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd) untuk kelistrikan yang pertama kali di Indonesia.

Banyak yang Mudik H-4, Menhub Minta Maskapai Berikan Promo di H-10

Hal ini diharapkan menjadi milestone pengembangan gas unkonvensional lainnya di Indonesia.

Pemanfaatan gas metana batubara untuk kelistrikan ini diarahkan untuk kemanfaatan warga masyarakat bagi desa-desa yang terletak didalam atau sekitar Wilayah Kerja Sanga-Sanga.

“Kami berharap keberhasilan yang telah ditunjukkan oleh VICO dalam mengembangkan gas unkonvensional di Indonesia dapat mendorong kontraktor kontrak kerja sama yang lain untuk mempercepat pengembangan gas metana batubara sebagai salah satu energi alternatif,” ujar Deputi Pengendalian Operasi Muliawan di Balikpapan.

Dia menjelaskan peresmian gas metana batubara untuk listrik ini merupakan buah dari usaha VICO yang terbukti dapat memenuhi komitmennya dalam mendukung Program Pembangunan Nasional Pemerintah lndonesia untuk memanfaatkan GMB sebagai bahan bakar bagi tenaga listrik di pedesaan di sekitar wilayah operasi yang sekaligus mendukung program SKK Migas yaitu "Bright and Green".

Sejak ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) antara PT PLN (Persero) dan VICO tentang jual beli CBM dari lapangan blok CBM Sanga Sanga VICO Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 4 November 2011 di Kantor Kementerian ESDM, VICO mendukung tujuan Pemerintah untuk memasok GMB untuk kelistrikan di tahun 2011. (adi)

Ilustrasi proyek pembangunan.

Perkuat Ukhuwah, KEIND Ingin Berkontribusi Lebih untuk Negara

Lebih dari 200 pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus luar negeri serta para Dewan KEIND hadir dalam silaturahmi nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024