Kadin: Tingkatkan Pemerataan Peluang Bagi Pengusaha

Anindya Novyan Bakrie di Acara Apec
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne
- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang organisasi, Anindya Novyan
Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024
Bakrie,menyatakan, Kadin dan pemerintah harus merumuskan peluang dan prioritas untuk membuka pasar.
Meet Nicole Shanahan, VP Candidate of the United States

"Bukan ekonomi makro yang harus dipermasalahkan, tapi berapa pelaku usaha yang ikut dalam perekonomian," jelas Anindya Bakrie dalam Rapimprov Kadin
'Membangun Sinergi Pemerintah dengan Dunia Usaha untuk Mengangkat Produk Unggulan Daerah Dalam Menyambut Pasar Ekonomi ASEAN 2015'
, di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah, Senin 6 Mei 2013.


Menurut dia, kegiatan dalam rangka koordinasi, sinkronisasi dan upaya sinergi dalam perencanaan serta pelaksanaan program yang saat ini harus dikhawatirkan Indonesia adalah pemerataan kesempatan bagi pengusaha.


Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengangkat perekonomian daerah yang bermanfaat, menunjang pertumbuhan ekonomi skala nasional, mensosialisasikan masyarakat ekonomi ASEAN secara luas, kepada pemangku kepentingan masing-masing di pusat dan daerah, pemerintah dan dunia usaha, serta masyarakat.


Senada dengan Anindya, pakar ekonomi UGM, Sri Adiningsih, menyatakan partisipasi dan daya saing ekonomi UMKM dalam perekonomian masih rendah. Masih banyak skema pembiayaan yang belum dimanfaatkan UMKM untuk pengembangan bisnis. Hal tersebut terlihat dari minimnya peran serta UMKM yang memanfaatkan skema pembiayaan. Selama ini, lanjutnya, diskon yang diberikan dalam skema pembiayaan tersebut hanya dimanfaatkan oleh perusahaan berskala besar. "Prosedur memanfaatkan skema memang tidak mudah. Sosialisasi terhadap UMKM masih kurang," ujarnya.


Saat ini Indonesia masih berada di urutan kelima dari seluruh negara ASEAN. Indonesia masih di bawah Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sri Adiningsih menilai, pemerintah dan UMKM belum siap menghadapi Pasar Ekonomi ASEAN 2015.


"Dari 55 juta UMKM di Indonesia, sekitar 15 juta ada di Jateng. Mayoritas UMKM belum memanfaatkan skema pembiayaan. Nampaknya Indonesia akan sulit sekali menghadapi persaingan ini," tuturnya.


Dalam acara itu hadir pula Ketua Umum Kadin Jateng, Kukrit Suryo Wicaksono, dan Ketua Umum Gapensi Suharsoyo.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya