BNI Tertarik Garap Layanan e-Toll Card

Kenaikan Tarif Tol
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
Rumah Dekat Asrama Brimob di Slipi Dilahap Si Jago Merah, 17 Mobil Pemadam Dikerahkan
- PT Bank Negara Indonesia Tbk tertarik untuk menggarap layanan pembayaran tarif tol secara elektronik atau
e-toll card
TNI Pasti Profesional Tangani Kasus Oknum Diduga Aniaya Anggota KKB Papua
. Selama ini, baru PT Bank Mandiri Tbk yang memfasilitasi layanan tersebut bekerja sama dengan PT Jasa Marga Tbk.
Jokowi Enggak Bahas Pemerintahan Prabowo saat Buka Puasa Bersama Menteri di Istana

Direktur Ritel dan Perbankan BNI, Darmadi Sutanto, Selasa 7 Mei 2013, mengatakan, ketertarikan perusahaannya untuk menggarap bisnis itu, karena layanan pembayaran melalui uang elektronik atau e-money
cenderung meningkat.


"Kalau diajak kami ikut. Kami tertarik-lah," ujar Darmadi di Gedung BNI, Jakarta.


Berdasarkan data Bank Indonesia, per Maret 2013, volume transaksi
e-money
mencapai 11,5 juta transaksi. Volume transaksi itu naik 74 persen dibandingkan periode sama 2012 yang baru mencapai 6,6 juta transaksi.


Sementara itu, nilai transaksi per Maret 2013 mencapai Rp252,79 miliar, atau meningkat 96 persen dibanding periode sama 2012 sekitar Rp128,13 miliar.


Sebelumnya, Bank Mandiri menyatakan kesiapannya untuk membuka akses pengelolaan
e-toll card
kepada bank lain. Namun, rencana tersebut akan dilakukan secara bertahap.


Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, kemarin, menjelaskan, saat ini perseroan sedang membahas model bisnis
e-toll card
ke depan, yang akan mengakomodasi kerja sama dengan bank lain. Bank Mandiri sudah menghabiskan investasi hingga ratusan miliar rupiah untuk pengembangan
e-toll card
sejak 2008.


"
Deal
bisnisnya seperti apa, itu harus berubah. Karena,
e-toll card
sebelumnya hanya satu bank dan ke depan akan lebih dari satu bank," kata Budi di Gedung Bank Indonesia.


Budi menambahkan, Bank Mandiri juga menetapkan kriteria bank yang akan diajak kerja sama dalam layanan
e-toll card
tersebut. Kriteria utama adalah bank tersebut harus memiliki platform teknologi dengan standar yang sama seperti Bank Mandiri.


"Sedang kami pikirkan, tapi otomatis soal izin. Yang jelas, teknologinya juga siap," jelas Budi. Selain faktor kesiapan teknologi, Bank Mandiri, juga akan mendahulukan bank BUMN yang tergabung dalam anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya