Bisnis Inovatif, Olah Kulit Pisang Jadi Kerupuk

Kerupuk Kulit Pisang
Sumber :
  • VIVAnews/Daru Waskita
VIVAnews - Kulit pisang selama ini hanya dibuang di tempat sampah atau untuk pakan sapi maupun kambing. Bahkan, jika dibuang sembarangan dapat menyebabkan orang terpeleset.
Merinding, Isi Pesan Terakhir Raja Aibon ke Pasukan Tengkorak Sebelum Tinggalkan Kostrad TNI

Kulit pisang yang tidak punya nilai ekonomis itu, ternyata di tangan Lasio (58), warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diolah kembali menjadi kerupuk.
Pak Prabowo, Jangan Lupa Janjinya Bikin Indonesia Produksi Mobil dan Motor Sendiri

Meski hanya dari kulit pisang, kerupuk kulit pisang hasil olahan Lasio ini terbilang lezat, gurih, dan sedikit sepat di lidah.
5 Rahasia Tidur Nyenyak Tanpa Cemas, Usir Insomnia dengan Tips Ampuh Ini!

Lasio yang juga sebagai ketua Koperasi Agro Murasa Boga Bantul (Amboy), Sidomulyo, Bambanglipuro ini juga pernah menciptakan keripik bonggol pisang dengan berbagai varian rasa.

Meski baru ditemukan sekitar April lalu, bahkan belum memasarkannya dalam jumlah banyak, ia tetap memperbolehkan masyarakat mengintip resep pembuatan kerupuk kulit pisang miliknya. Ternyata tidak sulit, hampir sama dengan pembuatan kerupuk lainnya.

"Pertama, kulit pisang yang masih hijau mentah dicuci terlebih dahulu, kemudian direbus sekitar setengah jam. Setelah ditiriskan, kulit tersebut kemudian dipotong dan diblender untuk diperas airnya," katanya kepada VIVAnews, Selasa 14 Mei 2013.

Ampas kulit yang sudah halus, kemudian dicampur dengan komposisi adonan, yakni tepung tapioka 60 persen berbanding kulit pisang 40 persen, serta bumbu dua macam yakni bawang putih dan garam. Jika berminat, bisa ditambah campuran ebi, daun bawang, seledri, atau terasi.

"Adonan diulet dan dibungkus daun atau plastik seperti lontong untuk kemudian dimasukkan ke kulkas. Setelah itu, lontong kulit pisang tadi dikukus selama dua jam, untuk diiris tipis, dijemur kemudian digoreng," jelas Lasio.

Dalam pembuatan kerupuk kulit pisang, Lasio mengaku sempat menemui kendala seperti saat direbus hancur, karena seharusnya dikukus. Selain itu, sulit diiris karena tidak didinginkan dalam kulkas terlebih dahulu.

Menurut dia, sebaiknya kulit pisang yang digunakan masih mentah, karena kalau sudah matang akan lembek dan hitam. "Meski hanya kulit, kerupuk ini sudah diteliti kandungan gizinya oleh Universitas Gadjah Mada. Hasilnya positif, jadi tidak perlu diragukan," ujarnya.

Lasio mengaku belum memasarkan produknya, melainkan hanya menjual kepada para tetangga. Satu kilogram kerupuk mentah dibanderol Rp25 ribu atau Rp50 ribu untuk kerupuk yang sudah matang. Kerupuk yang masih mentah bisa tahan hingga enam bulan untuk disimpan.

"Nantinya, temuan kerupuk kulit pisang ini akan saya ikut sertakan dalam penilaian anugerah iptek kearifan lokal mewakili DIY pada Juni mendatang," tuturnya. (art)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya