- www.dpi.vic.gov.au
VIVAnews - Ketua Indonesian Petroleum Association (IPA), Lukman Mahfoedz, mengapresiasi langkah pemerintah yang segera membentuk Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas).
Tindakan cepat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk SKK Migas guna mengambil alih fungsi BP Migas yang di bubarkan Mahkamah Konstitusi pada 13 November 2012, dinilai sangat tepat.
Hal tersebut, disampaikannya dalam sambutan di pembukaan pameran ke-37 IPA Convention and Exhibition, Rabu 15 Mei 2013, yang dihadiri Presiden SBY, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, dan beberapa pejabat negara lainnya.
"Kami para pelaku industri migas bersyukur dengan dikeluarkannya Perpres Nomor 95 tahun 2012, yang diikuti Perpes Nomor 9 tahun 2013, dengan pembentukan SKK Migas pasca-keputusan MK yang membubarkan BP Migas," ujar Lukman di Jakarta.
Menurut Lukman, 52 Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas dan 119 perusahaan jasa penunjang serta universitas yang tergabung dalam IPA sangat terpukul dengan keputusan yang membubarkan BP Migas itu.
Untuk itu, pembentukan SKK Migas yang dapat meyakinkan para investor ini patut mendapat sanjungan. "Ini telah mengembalikan rasa aman dalam investasi migas di Indonesia," kata Lukman.
Dengan kepastian perlindungan ini, menurut Lukman, diharapkan investasi migas dapat menjadi US$23 miliar pada tahun ini. Pada 2012, invetasi di sektor migas mencapai US$16 miliar.
Sementara itu, pameran IPA tahun ini bertajuk "Promoting Investment in A Challenging Evirontment" bertujuan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya dalam sektor migas di Indonesia. Kegiatan pameran yang diselenggarakan dalam tiga hari ini melibatkan ratusan perusahaan nasional maupun internasional.
"Ada 260 perusahaan yang mengikuti pameran ini. Pesertanya lebih banyak 30 persen dibandingkan tahun lalu dan ini merupakan yang terbesar dalam sejarah IPA," kata Lukman. (asp)
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
