Kecelakaan di Bali Akibat Pilot, Apa Kata Lion Air?

Maskapai Lion Air
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) Lion Air, Rusdi Kirana, menghormati hasil laporan awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi yang menyebut jatuhnya pesawat Lion Air 737-800 pada 13 April 2013 di Laut Bali akibat kegagalan maskapai tersebut dalam menerapkan langkah keamanan selama proses pendaratan.

Namun, ia kecewa dengan hasil laporan tersebut yang hanya menyalahkan kepada maskapai tanpa ada faktor lain. Dalam laporan tersebut, tertulis fakta yang meragukan kapabilitas ko-pilot yang memegang kendali pesawat di saat kritis sebelum pesawat jatuh ke laut. (baca selengkapnya: ).

"Jika pilot melakukan kesalahan, kami tidak takut untuk mengakuinya. Tapi, kami tidak senang hanya menyalahkan pilot tanpa bukti," kata Rusdi Kirana seperti dilansir Reuters, Kamis 16 Mei 2013.

Laporan KNKT, dia menjelaskan, memberikan kesan bahwa Lion Air tidak memiliki prosedur keamanan yang ketat. Lion Air, menurut dia, selalu memprioritaskan anggaran untuk keamanan pesawat serta pelatihan para awak kabin dan pilot pesawat.

"Kami selalu mengutamakan faktor keselamatan, karena kami adalah perusahaan penerbangan yang menguntungkan dan tidak akan membatasi anggaran pada pelatihan dan pemeliharan," katanya.

Seperti diketahui, kecelakaan ini berpotensi memberikan dampak buruk terhadap Lion Air, maskapai dengan pertumbuhan tercepat di dunia, untuk dapat terbang ke Uni Eropa. Lion Air masuk dalam daftar hitam keselamatan terbang Uni Eropa dan dilarang terbang ke kawasan tersebut. (art)

Baca juga:

TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua


Sistem pertahanan udara antirudal Iran

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Seorang pejabat senior militer Iran mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan penembakan sistem senjata pertahanan udara Iran yang mendeteksi benda asing

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024