Tantangan Perbankan Jelang Kerja Sama Masyarakat Ekonomi ASEAN

Bank Commonwealth
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Kerja sama perdagangan perserikatan bangsa Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi ASEAN akan mulai berlaku pada 2015.

Direktur Fasilitasi Ekspor Impor Kementerian Perdagangan, Junaedi, Jumat 24 Mei 2013, menjelaskan bahwa salah satu keuntungan yang diperoleh dengan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN itu adalah kemudahan berkunjung ke negara-negara anggota ASEAN.

"Indonesia tidak lagi menggunakan paspor Indonesia Raya, tapi paspor berlambang ASEAN," ujar Junaedi dalam diskusi bertajuk "Kesiapan Perbankan Daerah Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN" di Jakarta.

Menurut Junaedi, saat Masyarakat Ekonomi ASEAN dimulai pada 15 Januari 2015, negara-negara Asia Tenggara menyatu sebagai kekuatan perdagangan baru, sebagaimana negara-negara Eropa membentuk Uni Eropa.

Namun, Junaedi menambahkan, di sisi lain juga ada berbagai tantangan yang akan dihadapi Indonesia dalam pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Khusus untuk perbankan, persoalan yang dihadapi adalah peraturan kepemilikan saham oleh pihak asing.

Junaedi menjelaskan, berdasarkan pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 29 tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum, mengatur bahwa bank asing boleh menguasai saham perbankan Indonesia hingga 99 persen.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Sementara itu, dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/4/DPM menyebutkan bahwa saham bank umum yang bisa dikuasai pihak asing sebesar 40 persen. Jumlah itu bisa ditingkatkan, tapi ada syarat yang harus dipenuhi.

Misalnya, pihak itu harus mendapatkan rekomendasi dari otoritas pengawasan negara asal, apabila ingin meningkatkan jumlah saham yang ingin dikuasai.

Di sisi lain, cabang-cabang bank asing juga telah dibuka di Indonesia.  Mengenai hal itu, Junaedi mengimbau kepada para bankir untuk melakukan berbagai persiapan dan strategi menghadapi ekspansi bank asing itu.

"Perbankan kita seharusnya sudah siap untuk menghadapi ekspansi bank asing ke Indonesia," kata Junaedi. (art)

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban
Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024