Bangun Tol Cisumdawu, Pemerintah Kembali Ajukan Pinjaman ke China

pembangunan jalan tol Semarang-Solo, di Banyumanik, Semarang
Sumber :
  • Antara/ R Rekotomo
VIVAnews -
Ketua DPRD Sebut Pemkab Klungkung Komitmen Tangani Kerusakan Jalan di Nusa Penida
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Murjanto, Senin 3 Juni 2013, menyatakan, pemerintah sedang menyiapkan proposal pinjaman dana dari China untuk membangun seksi II jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu).

Komentar Calon Kiper Timnas Indonesia Usai Bawa Inter Milan Sabet Scudetto

"Kami akan usulkan lagi untuk
Prediksi Pertandingan Premier League: Brighton vs Manchester City
loan China, besarannya belum pasti. Namun, tidak akan jauh berbeda dengan yang kemarin," kata Djoko Murjanto.


Sebelumnya, pemerintah telah melakukan pemasangan tiang pancang
(groundbreaking)
pengerjaan proyek jalan tol Cisumdawu seksi satu yang dibiayai oleh pinjaman pemerintah China sebesar Rp1,2 triliun.


Tol Cisumdawu dibagi menjadi 6 seksi, yakni Cileunyi–Tanjungsari (9,80 km), Tanjungsari–Sumedang (17,51 km), Sumedang-Cimalaka (3,73 km), Cimalaka-Legok (6,96 km), Legok-Ujungjaya (16,35 km), dan Ujungjaya-Kertajati (4,00 km).


Untuk jalan tol Cisumdawu ini, menurut Djoko, pemerintah menyiapkan
Viability Gap Fund
(VGF) atau dukungan dana awal untuk pembangunan proyek-proyek infrastruktur, untuk dua seksi pertama jalan tol sepanjang 58,35 kilometer itu.


Pembangunan seksi pertama yakni ruas Cileunyi-Tanjungsari akan selesai pada 2014. Sementara itu, pembangunan seksi II baru akan mengajukan pinjaman. Paket kedua ini, menurut Djoko, untuk pengalihan arus lalu lintas yang melewati Cadas Pangeran dari Tanjung Sari menuju Sumedang.


Ia menjelaskan, pinjaman dari China untuk jalan tol seksi I sebenarnya bermasalah. Pencairan pinjaman dijanjikan cair pada awal 2012, namun molor hingga akhir 2012, akibat kurangnya koordinasi antara pemerintah China dan Exim Bank of China.


Sementara itu, Djoko memperkirakan pembebasan lahan di ruas jalan tol Cisumdawu sudah mencapai lebih dari 55 persen. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya