Pedagang Mengeluh Harga Jengkol Meroket

Jengkol langka di pasaran
Sumber :
  • Nuravifa/VIVAnews
VIVAnews -
Declan Rice: Rodri Salah Satu Pemain Terbaik di Dunia
Harga jengkol di sejumlah pasar di Tangerang, melambung tinggi. Akibat harga yang meroket, komoditi ini pun hilang dari pasaran.

Otto Hasibuan Sebut Gugatan Sengketa Pilpres Anies dan Ganjar Sebuah Kemunduran

Harga jengkol di pasar kini menembus Rp65 ribu per kilogram dari harga normal Rp20 ribu per kilogram.
MIND ID Pastikan Beri Manfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya


Akibatnya, sejumlah pedagang jengkol gulung tikar. Sebagian beralih profesi berjualan sayuran. Apalagi, kenaikan harga jengkol juga diiringi kenaikan harga sejumlah bahan pokok dan sayur mayur lainnya.


Udin, pedagang jengkol di pasar Anyar, saat ditemui
VIVAnews
, Selasa 4 Juni 2013, mengaku sudah satu bulan ini tidak mendapat pasokan jengkol. "Biasanya saya dapat pasokan jengkol dari Lampung dan kalimantan," ujarnya.


Kalau pun dapat pasokan, dia juga bingung untuk menjualnya. Sebab, banyak pembeli yang protes karena harganya melambung tinggi.


Ibu Ateng, pedagang warung Sunda di Pulogadung mengeluhkan harga jengkol yang meroket tinggi. Dirinya mengaku bisa membelinya, tetapi untuk menjual ke pembelinya sulit.


"Saya
nggak
mungkin kan kasih jengkol pembeli cuma satu, nanti yang makan protes. Jadi, mending
nggak
usah jual," tuturnya.


Sama dengan yang dialami Ati, penjual nasi uduk Betawi di Bekasi. Dia tidak berani menjual semur jengkol. Akhirnya, jengkol yang biasa ia suguhkan diganti kentang. "Jengkol mahal, saya
nggak
berani jual," ujarnya.


Belakangan ini, tidak hanya jengkol yang naik, sejumlah bahan pokok seperti beras mengalami kenaikan Rp2.000per kilogram. Cabe rawit mencapai Rp30 ribu per kilogram, dan tomat Rp4.000 per kilogram. (asp)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya