Dahlan: RI Akan Menjadi Produsen Radio Isotop Dunia

Dahlan Iskan jenguk karyawan BRI di Polda Metro Jaya
Sumber :
  • VIVAnews/Taufik Rahadian
VIVAnews - Indonesia boleh berbangga hati karena nantinya akan ada satu-satunya ahli nuklir di dunia yang menerapkan pengayaan uranium dengan teknologi rendah.
Aktor Park Sung Hoon Minta Maaf ke Penonton Atas Karakter Jahatnya di Queen Of Tears

Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, menegaskan hal tersebut dalam "Seminar Manajemen Bisnis Keluarga 2013: Old Style vs New Style" di Jakarta, Selasa 11 Juni 2013.
So Sweet! Perjuangan Brandon Salim Berangkat ke Jepang Demi Lamar Kekasih

"Indonesia akan punya ahli nuklir satu-satunya yang berhasil dalam pengayaan nuklir teknologi rendah. Pak Dr. Yudi Utomo ini menjadi satu-satunya ahli nuklir di dunia yang bisa menerapkan pengayaan uranium berteknologi rendah," kata Dahlan.
Dharma Polimetal Tebar Dividen 2023 Rp 171,29 Miliar, 28 Persen dari Laba Bersih

Dahlan mengatakan bahwa sebenarnya ada beberapa negara produsen reaktor nuklir, seperti Kanada, Belgia, dan Belanda yang sudah menerapkan teknologi uranium untuk pengobatan tapi menggunakan teknologi tinggi. Dan, sebentar lagi akan dilarang penggunaannya karena bisa digunakan menjadi senjata kimia.

"Karena Indonesia bisa menerapkan tenaga rendah, Indonesia bisa menjadi satu-satunya produsen radio isotop di dunia," ujar dia.

PT Batan Teknologi, menurut Dahlan, sudah memasarkan radio isotopnya ke beberapa negara seperti China, Taiwan, Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat. "Yang terbesar itu Amerika Serikat," kata dia.

Mantan dirut PT PLN ini menambahkan, nantinya dirutĀ BUMN riset dan teknologiĀ ini akan membuka pabrik di Amerika Serikat, khususnya di kawasan Virginia untuk memproduksi radioisotop di bidang kesehatan.

Hal itu, kata dia, karena kebutuhan Amerika akan bahan kimia ini sangat besar, yaitu enam ribu curie (Ci) per minggu untuk 1.500 rumah sakit. "Kami meminta beliau untuk mendirikan pabrik di Virgina. Kami doakan semoga beliau mampu melakukan hal itu," tutur Dahlan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya