SBY Undang Lembaga Riset Dunia Kawal Pengentasan Kemiskinan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Sumber :
  • ANTARA/Jessica Helena Wuysang
VIVAnews
5 Motor Vespa Bersolek di Indonesia Fashion Week 2024
- Pusat penelitian bertaraf internasional, the Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) secara resmi membuka kantornya di Indonesia hari ini, Selasa 25 Juni 2013. Kantor perwakilan untuk kawasan Asia Tenggara tersebut mengemban misi menurunkan angka kemiskinan dengan melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait kebijakan pengentasan kemiskinan.

Joe Biden Gelontorkan Dana Fantastis Perbaiki Jembatan Baltimore

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan di acara itu, menyambut baik pendirian kantor perwakilan J-PAL. Presiden mengundang organisasi pemerhati kemiskinan ini untuk berperan aktif dalam mengawal kebijakan pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah.
Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024


"Saya mengundang J-PAL untuk memperkuat pemerintah dalam upaya mengentaskan kemiskinan," ujar SBY.


SBY mengatakan, salah satu upaya pemerintah saat ini adalah melalui implementasi Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dalam masterplan tersebut terdapat ratusan proyek yang bertujuan untuk menekan tingkat kemiskinan.


SBY memaparkan tiga poin utama dalam MP3EI yang menjadi fokus pemerintah saat ini.
Pertama,
membangun ekonomi kawasan.
Kedua
, memperkuat kualitas komunitas tenaga kerja.
Ketiga
, mengembangkan kewirausahaan.


Dengan upaya itu, SBY meyakini, pada 2013 kemiskinan dapat ditekan sesuai dengan target sebesar 9,5-10,5 persen. "Dalam 5 tahun kami sudah dapat menekan kemiskinan menjadi 11,5 persen atau sekitar 6 juta masyarakat miskin," kata SBY.


Dalam kesempatan yang sama, Direktur J-PAL, Abhijid V Banerjee, mengatakan, sejak 2007 pihaknya telah bermitra dengan pemerintah Indonesia serta peneliti lokal untuk mengevaluasi dan menguji program-program penurunan kemiskinan di Indonesia.


Dengan didirikannya kantor perwakilan di Indonesia yang bekerja sama dengan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI), kerja sama kedua pihak dapat ditingkatkan


"Kami senang dapat memperluas kemitraan kami dengan pembuat kebijakan di Asia Tenggara," kata Banerjee.


Pendirian kantor perwakilan tersebut juga bekerja sama dengan pemerintah Australia melalui AusAID. Lembaga tersebut menyediakan AUS$5,6 juta selama empat tahun untuk operasional kantor J-PAL di Indonesia.


Anggaran tersebut guna mendukung penelitian untuk menghasilkan lebih banyak temuan-temuan program anti kemiskinan. Kantor perwakilan di Indonesia merupakan yang ke-5 di luar negeri. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya