BI: Perbankan Harus Bantu Pengusaha UMKM

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah
Sumber :
  • ANTARA/Yudhi Mahatma
VIVAnews
Pelita Air Klaim Tak Ada Kendala saat Angkut Penumpang Arus Balik Lebaran 2024
- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah, Kamis 27 Juni 2013, menyatakan bahwa masalah mendasar yang dihadapi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah akses permodalan.

Jeep Rubicon Mario Dandy Dilelang dengan Harga Limit Rp809 Juta, Intip Spesifikasinya

Rata-rata para pelaku UMKM, menurut Halim, masih kesulitan mencari sumber-sumber modal karena keterbatasan-keterbatasannya.
Pesan Vicky Prasetyo Jika Meninggal Dunia, Minta Hal Ini ke Keluarga


"Ini masih menjadi keluhan UMKM, khususnya usaha mikro," ujar Halim dalam acara seminar nasional di Jakarta.


Berdasarkan data BI,
outstanding
kredit produktif di sektor UMKM per April 2013 baru mencapai Rp570 triliun atau 19,6 persen dari total kredit perbankan.


Untuk mengatasinya, Halim melanjutkan, BI telah meminta kesediaan perbankan untuk menyalurkan kredit UMKM sebesar 20 persen secara bertahap. Pemberian kredit ini diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. (adi)


"Kami tahu tidak semua bank ahli dalam penyaluran kredit UMKM, untuk itu kami sarankan untuk bertahap atau melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan yang ahli dalam penyaluran kredit UMKM," kata Halim.


Selain itu, BI dan pemerintah juga mengembangkan program yang dapat memudahkan jangkauan masyarakat maupun pengusaha UMKM mendapat akses permodalan perbankan.


Sedangkan untuk memajukan sektor UMKM, Halim menambahkan, perbankan juga harus melakukan pendampingan   manajemen keuangan.


"Jangan hanya memberikan uang, tapi ajarkan juga bagaimana mengelolanya. Diperlukan perubahan pola dan perilaku UMKM dalam mengelola keuangan. Ini akan membuat UMKM lebih fokus dan berkembang," kata Halim.


Perbankan, lanjut Halim, juga mesti membantu dalam mengembangkan pasar produk UMKM. "Keanekaragaman sumber daya maupun budaya, sebenarnya membuat produk UMKM menarik. Sayangnya, masih banyak yang dipasarkan secara lokal ini hambatan dalam penetrasi pasar," kata Halim.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya