Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Jakarta sebagai kota Metropolitan merupakan barometer perkembangan budaya bangsa Indonesia. Di kota ini beragam khas seni budaya nasional dan internasional ada.
Nah malam puncak Enjoy Jakarta International Folklore Festival (EJIFF) di Jakarta Fair Kemayoran, pekan lalu, memperoleh respon positif dari peserta maupun dari pengunjung.
”Pertunjukan seperti ini yang kita tunggu tunggu. Boleh menggelar pameran produk industri, tapi jangan lupa juga tampilkan aneka produk budaya, baik lokal maupun internasional,” ujar Tektang yang mengaku sengaja hadir di Jakarta Fair karena ada malam festival folklore.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Sengketa Pilpres Dinilai Jadi Pembelajaran, Saatnya Prabowo-Gibran Ayomi Semua Masyarakat
Nah malam puncak Enjoy Jakarta International Folklore Festival (EJIFF) di Jakarta Fair Kemayoran, pekan lalu, memperoleh respon positif dari peserta maupun dari pengunjung.
”Pertunjukan seperti ini yang kita tunggu tunggu. Boleh menggelar pameran produk industri, tapi jangan lupa juga tampilkan aneka produk budaya, baik lokal maupun internasional,” ujar Tektang yang mengaku sengaja hadir di Jakarta Fair karena ada malam festival folklore.
Lelaki yang berprofesi sebagai tenaga pengajar di Universitas Negeri Jakarta menegaskan bahwa Jakarta Fair 2013 ini, berbeda dari tahun lalu, karena untuk tahun ini menggelar festival folklore yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Budaya.
Seperti diketahui pada 27 dan 28 Juni ini Jakarta Fair Kemayoran menjadi tempat pergelaran pertunjukan budaya dari berbagai negara yang tergabung dalam Enjoy Jakarta International Folklore Festival (EJIFF). Mereka menampilkan pertunjukan seni tradisional asal negara mereka di dua panggung Jakarta Fair, yakni di Panggung Utama dan di Panggung Budaya Gambir Expo Arena PRJ Kemayoran.
Haris, warga Jakarta Barat yang juga datang ke arena Panggung Gambir menambahkan, ke depan hendaknya acara kebudayaan lebih banyak ditonjolkan sehingga mereka yang datang ke arena Jakarta Fair juga bisa menyaksikan sebuah tontonan budaya, baik budaya lokal maupun budaya internasional.
Sementara dalam acara puncak EJIFF tersebut, delegasi Mesir, Jepang, China Taipeh, Vietnam, Singapura, Malaysia dan tuan rumah Indonesia menampilkan tarian dan budaya tradisonal mereka. Seluruh penampilan para peserta memperoleh aplaus dan apresiasi pengunjung yang memadati arena Panggung Utama dan Panggung Gambir Expo. Acara itu kemudian ditutup dengan aksi joget bersama seluruh peserta.
Direktur Marketing PT JIExpo Ralph Scheunemann mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta. Dia berharap dengan kegiatan ini persahabatan diantara negera peserta bisa terus terjalin dengan baik.
Kepala Disparbud DKI Jakarta, Arie Budhiman mengatakan, pihaknya berupaya menjadikan Jakarta sebagai destinasi wisata internasional yang modern. Salah satu upayanya melalui pemberdayaan seni tradisi masyarakat lewat program EJIFF.
“Penyelenggaraan EJIFF bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan dan menghidupkan kembali seni tradisi (folklore) kepada generasi muda lokal, nasional maupun internasional,” ujar Arie.
Pesta Cosplay di Jakarta Fair
Jakarta Fair Kemayoran kembali dimeriahkan lomba cosplay dan harajuku parade pada Minggu 30 Juni 2013. Perlombaan ini memperebutkan hadiah utama satu unit sepeda motor Minerva GTR 150.
Seperti biasa, lomba cosplay ini menjadi tontonan yang menarik bagi pengunjung. Ratusan muda-mudi berkostum Jepang ala superhero dalam film-film kartun Jepang. Selain itu lomba cosplay ini merupakan salah satu atraksi budaya pop yang ditampilkan di Jakarta Fair Kemayoran 2013. Selain budaya pop, Jakarta Fair juga menampilkan aneka pertunjukan budaya Betawi dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Tanggal 27 dan 28 Juni silam bahkan Jakarta Fair juga menampilkan pertunjukan budaya dari berbagai negara, seperti Mesir, Taiwan, Canada, Togo, dan lain-lain yang tergabung dalam Enjoy Jakarta International Folklore Festifal (EJIFF).
Pada perlombaan cosplay yang digelar Minggu 30 Juni ini para peserta berparade dengan mengenakan dan membawa atribut-atribut kreatif bernuansa anime Jepang. Ada yang meniru tokoh komik, tokoh karakter dalam game, dan tidak sedikit yang berkostum ala tokoh karakter dalam film kartun. Dalam lomba ini, peserta yang mengenakan kostum paling mirip dengan karakter tokoh akan dipilih menjadi juara.
Jadi, jika Anda penggemar film animasi ataupun games bisa melihat rupa para tokoh-tokoh animasi dan games dalam dunia nyata. Kostum para tokoh itu dibuat sangat detail.
Selain menampilkan peserta dengan kostum unik, lomba cosplay ini juga dimeriahkan dengan penampilan sejumlah atraksi dan hiburan band di Panggung Budaya Gambir Expo Arena PRJ Kemayoran.
(Webtorial)
Halaman Selanjutnya
Lelaki yang berprofesi sebagai tenaga pengajar di Universitas Negeri Jakarta menegaskan bahwa Jakarta Fair 2013 ini, berbeda dari tahun lalu, karena untuk tahun ini menggelar festival folklore yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Budaya.
